Quantcast
Channel: Takwin Fardil Muslim تكوين الفرد المسلم
Viewing all 120 articles
Browse latest View live

PROSES TAKWIN KEPADA PARA PEMBAIY'AH PERJUANGAN

$
0
0
إِنَّ اللَّـهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَۚيُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَۖوَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِۚوَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّـهِۚفَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِۚوَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
التَّائِبُونَ الْعَابِدُونَ الْحَامِدُونَ السَّائِحُونَ الرَّاكِعُونَ السَّاجِدُونَ الْآمِرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنكَرِ وَالْحَافِظُونَ لِحُدُودِ اللَّـهِۗوَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
(At Taubah : 111-112)
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang yang beriman akan jiwa mereka dan harta benda mereka dengan (balasan) bahawa mereka akan beroleh Syurga, (disebabkan) mereka berjuang pada jalan Allah maka (di antara) mereka ada yang membunuh dan terbunuh. (Balasan Syurga yang demikian ialah) sebagai janji yang benar yang ditetapkan oleh Allah di dalam (Kitab-kitab) Taurat dan Injil serta Al-Quran; dan siapakah lagi yang lebih menyempurnakan janjinya daripada Allah? Oleh itu, bergembiralah dengan jualan yang kamu jalankan jual-belinya itu, dan (ketahuilah bahawa) jual-beli (yang seperti itu) ialah kemenangan yang besar.
Mereka itu ialah): orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji Allah, yang mengembara (untuk menuntut ilmu dan mengembangkan Islam), yang rukuk, yang sujud, yang menyuruh berbuat kebaikan dan yang melarang daripada kejahatan, serta yang menjaga batas-batas hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman (yang bersifat demikian).

Bila Bertemu Musuh di Medan Tempur .....

$
0
0
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّـهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿٤٥﴾
وَأَطِيعُوا اللَّـهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْۖوَاصْبِرُواۚإِنَّ اللَّـهَ مَعَ الصَّابِرِينَ ﴿٤٦﴾
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan sesuatu pasukan (musuh) maka hendaklah kamu tetap teguh menghadapinya, dan sebutlah serta ingatilah Allah (dengan doa) banyak-banyak, supaya kamu berjaya (mencapai kemenangan).Dan taatlah kamu kepada Allah dan RasulNya, dan janganlah kamu berbantah-bantahan; kalau tidak nescaya kamu menjadi lemah semangat dan hilang kekuatan kamu, dan sabarlah (menghadapi segala kesukaran dengan cekal hati); sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. ( Al Anfaal : 45-46)

Bila bertemu musuh di medan tempur :

1. Tetap pendirian dan keyakinan terhadap Allah SWT..terhadap janji-janiji Nya...syurga dan keredhaanNya bagi mereka berjuang dan bersedia syahid pada jalan Nya...

2. Banyakkan zikrullah khususnya berdoa ( sebagai senjata mukmin ), sebagai wasilah menarik pertolongan Allah 'azza wa jalla...

3. Dalam konteks organisasi ( bertanzim ), taatilah Allah dan Rasul sebagai pimpinan tertinggi dengan memelihara amal taat dan meninggalkan maksiat...

4. Kukuhkan ukhuwwah dan semangat berpasukan ..haram berbantah-bantah yang boleh mengeruhkan jiwa persaudaraan dan kekuatan jamaah...

5. Bersabar dalam berdepan kesusahan melawan musuh..bersabar juga berdepan kerenah dan perangai ahli-ahli jamaah ....

InsyaAllah dalam banyak pertempuran antum adalah golongan yang menang dalam peperangan.....

ABi


Kuliah Seni Perjuangan

$
0
0


SIRI 1

Ada dua prinsip dalam peperangan iaiturahsiadantipu dayawalaupun cara memahami, masing-masing berbeza;bagi orang beriman, tipu daya dalam peperangan tidak boleh sampai berkhianat dan membatalkan janji,ini tidak berlaku bagi orang-orang kafir.
Rasulullah SAW bersabda:


الحرب خُدعة

“Peperangan adalah tipudaya.”(Muttafaq ‘Alaih).

Artinya asas dan tonggak terpenting dalam peperangan adalah tipudaya.

Imam An Nawawiberkata: “Ulama sepakat tentang bolehnya menipu orang kafir dalam peperangan bagaimanapun caranya, kecuali kalau sampai membatalkan perjanjian atau melanggar jaminan keamanan maka menipu tidak diperbolehkan.”

Penipuan dalam perang boleh berlaku dalam bentuk mengkelabui atau menyamar atau yang seumpamanya. Hadis ini member isyarat untuk menggunakan aqal dalam peperangan. Ibnul Munir berkata: “Makna perang adalah tipudaya artinya: Perang yang cantik dan dilakukan oleh pelaku yang handal adalah yang menggunakan tipudaya, bukan semata saling berhadap-hadapan, sebab pertempuran cara berdepan tinggi risikonya sedangkan tipudaya dapat dilakukan tanpa risiko bahaya. Tipudaya mempunyai banyak seni yang diketahui oleh orang-orang yang memang ahli, seperti teknik bersembunyi, carmouflage, penipuan dalam info, pengaturan waktu, dan sebagainya.

Berbohong Kepada Musuh

Berbohong kepada musuh diperbolehkan baik ketika perang atau tidak.

1. Adapun berbohong ketika perang,dalilnya adalah hadisUmmu Kultsum binti ‘Uqbahia berkata:

لم أسمع رسول الله صلى الله عليه وسلم یرخص في شيء من الكذب مما تقول الناس إلا
في الحرب والإصلاح بين الناس وحدیث الرجل امرأته وحدیث المرأة زوجها
“Aku belum pernah mendengar Rasulullah SAW memberi keringanan untuk berbohong dalam perkataan manusia selain ketika perang, mendamaikan orang, dan suami yang membujuk isteri atau isteri membujuk suami.”(HR. Ahmad, Muslim dan Abu Dawud).

Imam An Nawawi berkata: “Dalam hadis sahih ini, berbohong dibolehkan dalam tiga hal, salah satunya ketika perang.

2.Berbohong kepada musuh selain dalam perang. Bohong untuk selain urusan perang diperbolehkan karena beberapa alasan, diantaranya jika di dalamnya terdapat maslahat bagi agama atau dunia bagi orang beriman, atau untuk melepaskan diri dari gangguan orang-orang kafir. Dalilnya:

·Kisah Nabi Ibrahim AS

Rasulullah SAW bersabda:

“Ibrahim AS tidak berdusta kecuali tiga kali (dusta): dua kali terkait dengan Zat Allah SWT yaitu ketika ia berkata: “Sesungguhnya saya sedang sakit.”(QS. Ash-Shoffat:89, )dan berkata: “Tapi yang menghancurkan patung-patung ini adalah patung terbesar itu.”(QS. Al-Anbiya’:63)Rasulullah SAW melanjutkan: “…Suatu ketika Ibrahim dan Sarah datang ke negeri seorang penguasa bengis, ada yang melapor kepada raja itu bahwa di sini terdapat seorang lelaki bersama isterinya yang berparas sangat cantik, maka Ibrahim dipanggil lalu ditanya: “Siapa wanita ini?” Beliau menjawab: “Saudariku.” Setelah itu, Nabi Ibrahim menemui Sarah dan mengatakan: “Hai Sarah, di negeri ini tidak ada yang beriman selain aku dan kamu, dan raja itu bertanya kepadaku tentang dirimu, maka kuberitahu ia bahwa engkau adalah saudariku, maka janganlah engkau anggap aku pendusta.”(HR. Bukhari dari Abu Hurairah )

Dari muslihat Nabi Ibrahim itu mengandungi maslahat agama yang dilakukan untuk menghindari gangguan orang kafir.

·Kisah Ashabul Ukhdud

Disebutkan dalam riwayat Muslim dari Syuhaib ra. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

“Dulu ada raja yang hidup di zaman sebelum kamu, ia memiliki tukang sihir. Ketika usia tukang sihir mulai senja, ia berkata kepada raja: “Aku sudah tua, utuslah seorang pemuda kepadaku supaya kuajarkan ilmu sihir.” Maka raja itupun mengirim seorang pemuda (ghulam) untuk menjadi murid si tukang sihir. Ketika di tengah perjalanan, pemuda itu melalui seorang rahib (pendeta), lalu ia duduk dan mendengar perkataannya, ia tertarik dengan kata-kata rahib itu. Setiap kali ia berangkat ke tukang sihir, selalu ia melalui rahib dan duduk di sana, maka sesampai di tempat tukang sihir, ia merotan pemuda itu. Pemuda itu mengadukannya kepada rahib, rahib berkata: “Jika kamu takut kepada tukang sihir, katakan: Keluargaku menahanku. Jika kamu takut keluargamu, katakan: Tukang sihir menahanku.”(Al-Hadis).

Imam An Nawawi berkata: “Hadis ini menunjukkan boleh berbohong dalam perang atau yang semisal, ketika ingin menyelamatkan nyawa atau yang lain dari kebinasaan atau menyelamatkan nyawa orang lain yang tidak boleh dibunuh.”

Bersambung.....

Kuliah Seni Perjuangan

$
0
0

SIRI 2

Kedua, keharusan Ightiyal اغتيال (Membunuh Diam-Diam) Terhadap Orang Kafir Harbi (Yang Memerangi Kaum Muslimin)

Orang kafir harbi adalah yang tidak terikat dengan perjanjian damai. Masalah ightiyal ini terdapat dalam sunnah Nabi SAW, berlaku bagi orang yang gangguannya terhadap Allah dan Rasul-Nya SAW sangat hebat, ini juga diisyaratkan dalam firman Allah SWT:

فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدتُّمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَاحْصُرُوهُمْ وَاقْعُدُوا لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍ
“…maka bunuhlah orang-orang musyrikin di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian…”(QS. At-Taubah:5).

Adapun sunnah, dalilnya adalah Rasulullah SAWmemerintahkan untuk membunuhKa’ab bin Al-AsyrafdanAbu Rafi’ bin Abil Huqoiq,kedua-duanya orang Yahudi.

1)Adapun Ka’ab,ia selalu melakukan provokasi terhadap kaum musyrikin untuk memusuhi kaum muslimin, ia suka mengejek Nabi SAW dengan syairnya, ia juga suka menggoda isteri kaum muslimin.

Imam BukharidanImam Muslim meriwayatkan kisah pembunuhannya, Bukhari meriwayatkannya dari Jabir ra. Rasulullah SAW bersabda: “Siapakah yang mahu membunuh Ka’ab bin Al-Asyraf? Sesungguhnya ia menyakiti Allah dan RasulNya.” Maka Muhammad bin Salamah pun berdiri dan berkata: “Wahai Rasulullah, apakah Rasulullah suka kalau aku membunuhnya?” baginda bersabda: “Ya.” Ia berkata: “Kalau begitu izinkan aku mengucapkan beberapa kata (sesukaku).” Beliau menjawab: “Katakan saja.” Akhirnya Muhammad bin Salamah pun pergi menemui Ka’ab (dan membunuhnya).

2)Adapun Ibnu Abil Huqaiq, ia adalah orang Yahudi di Khaibar, pedagang di Hijaz, dialah yang dulu pergi ke Mekkah dan memujuk rayu kaum Quraisy untuk memerangi Nabi SAW sehingga terjadilah perang Ahzab. Dialah pencetus kepada berlakunya perang Ahzab. Bukharimeriwayatkan dariAl Barra’ bin ‘Azib ia berkata: “Rasulullah mengutus beberapa orang Ansar untuk membunuh Abu Rafi’ — nama lain Ibnu Abil Huqaiq — si Yahudi, beliau mengangkat ‘Abdullah bin ‘Atiq sebagai pimpinan. Abu Rafi’ selalu menyakiti Rasulullah SAW dan melakukan konspirasi melawan baginda. Ketika itu ia sedang berada di dalam kubunya di daerah Hijaz. Rasulullah SAW mengutus satu kelompok kepada Abu Rafi’, maka Abdullah bin ‘Atiq masuk ke kediamannya dimalam hariketika ia terlelap tidur lalu membunuhnya.”

Bersambung….

Kuliah Seni Perjuangan

$
0
0

SIRI 3

Ketiga, Security ( Keselamatan dan kerahsiaan) Dalam Islam

Keselematan dan kerahsiaan (security) dalam Islam berkaitan dengandakwah secara umum atau peribadi serta yang melibatkan operasi ( perancangan dan aktiviti ).

1. Security dalam dakwah:
Pada asalnya, dakwah Islam itu harus dilakukan secara terang-terangan dan berterus terang. Ini disebabkan dakwah adalah untuk seluruh makhluk, juga berdasarkan firman Allah SWT:

یَاأَیُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ

“Hai Rasul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.”(QS. Al-Maidah:67).

Meski pun demikian, Nabi SAW masih melakukan dakwah secara sembunyi sebelum akhirnya diizinkan Allah SWT.Bukharimeriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas ra tentang firman Alah SWT:

وَلا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلا تُخَافِتْ بِهَا

“…dan jangan kamu mengeraskan suaramu dalam sholatmu dan janganlah
pula merendahkannya…”

Ia berkata:Ayat ini diturunkan sementara Rasulullah SAW masih melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi di Mekah.”Ibnu Hajar berkata:“Bersembunyi di Mekah yakni di awal-awal Islam”

2. Seseorang yang merahasiakan keimanannya (Kitmanul Iman).
Firman Allah SWT:

وَقَالَ رَجُلٌ مُؤْمِنٌ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ یَكْتُمُ إِیمَانَهُ
“Dan seorang laki-laki yang beriman diantara pengikut-pengikuti Fir’aun yang menyembunyikan imannya…”(QS. Al-Mukmin:28).

Allah SWT juga berfirman mengenaiAshabul Kahfi:
فَابْعَثُوا أَحَدَكُم بِوَرِقِكُمْ هَـٰذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلْيَنظُرْ أَيُّهَا أَزْكَىٰ طَعَامًا فَلْيَأْتِكُم بِرِزْقٍ مِّنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا

“Maka suruhlah salah seorang diantara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lembah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun. Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya.” (QS. Al-Kahfi:19)


Kerahasiaan dalam ayat ini terletak dalam firman Allah SWT:
وَلا یُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا“…dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun…”

Kemudian dalam kisah masuk IslamnyaAbu Zar Al Ghifaridisebutkan bahwa ia menemui Nabi SAW kemudian berkata: “Terangkan Islam kepadaku,” maka baginda pun menerangkan kepadanya. Abu Zar berkata: Maka aku pun masuk Islam, kemudian baginda bersabda kepadaku:
“Hai Abu Zar, sembunyikanlah urusan ini dan kembalilah ke negerimu, jika sampai berita kepadamu bahwa kami sudah menang, maka datanglah,”

Maka aku katakan: “Demi Zat Yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku akan menyatakannya secara terang-terangan di tengah-tengah mereka.”(HR. Bukhari )

Security mesti berlaku kepada personal ( pemimpinan dan ahli ), fizikal ( bangunan atau dokumen) dan operasi ( perancangan dan perlaksanaan aktiviti ). Di antara asas-asas tindakan security ialah :

1.Disiplin kerahsiaan

2.Keselamatan dokumen

3.Keselamatan komunikasi

4.Penelitian ( censorship )

5.Penyamaran ( carmouflage )

6.Penggunaan keadaan medan (concealment)

7.Gerakan muslihat

8.Penyebaran info palsu

Bersambung….

Kuliah Seni Perjuangan

$
0
0

SIRI 4

3. Security dalam kegiatan-kegiatan operasional

Mengenai dalil kerahasiaan dalam kegiatan-kegiatan operasional adalah sebagai berikut:

·Riwayat yang dibawakan Bukhari dari Ka’ab bin Malik ra.dalam kisah ketidakhadirannya dalam perang Tabuk, ia berkata:

ا“Rasulullah SAW tidaklah merencanakan satu peperangan kecuali beliau merahasiakannya. Hingga ketika beliau melakukan perang Tabuk dalam cuaca yang luar biasa panas serta menempuh perjalanan sangat panjang, melewati padang pasir dan menghadapi musuh yang banyak, maka beliau memberitahukannya kepada kaum muslimin supaya mereka bisa bersiap-siap dan arah yang akan dituju.”

Dalil yang lain adalah peristiwa Bai’atul ‘Aqabah,bai’ah ini dilakukan secara rahasia (sembunyi-sembunyi)

Dalil yang lain adalah hijrahnya Nabi SAW dari Mekkah ke Madinahadalah dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Dalil yang lain adalah ketika Nu’aim bin Mas’ud ra. menyembunyikan keislamannyaketika Peperangan Khadak. [Ibnu Ishaq berkata: Nu’aim bin Mas’ud datang kepada Rasulullah SAW kemudian berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku masuk Islam sementara kaumku tidak mengetahui keislamanku, maka perintahkanlah aku sesuka hatimu.” Rasulullah SAW bersabda:

“Hanya ada satu orang seperti engkau dalam tubuh kami. Oleh karena itu, lemahkanlah semangat musuh untuk kami seperti kamu, sesungguhnya perang adalah tipudaya.”]

Maka Nu’aim pun masuk kembali di kalangan puak-puak yang bersekutu dalam tentera Ahzab, mengadu domba mereka sehingga berlaku curiga mencurigai dan perpecahan di kalangan mereka yang membawa kepada kekalahan tentera Ahzab.

Juga diperbolehkan bahkan terkadang wajib seorang muslim menyamar (carmouflage) seperti orang musyrik di dalam penampilan, seperti berpakaian dan kepentingan seumpamanya. Seperti mana yang berlaku dalam Peperangan Khandak. Al Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnadnya dari Huzaifah , bahwa Rasulullah SAW bersabda:

‘Siapa yang mahu mencari berita apa yang dilakukan mereka?’ Rasulullah SAW mensyaratkan bahwa dia harus kembali, niscaya Allah masukkan dia ke dalam syurga. Namun tidak ada seorangpun yang berdiri. Kemudian Rasulullah SAW salat malam itu, lalu menoleh kepada kami: ‘Siapa yang mahu mencari berita apa yang dilakukan mereka, kemudian kembali?’ Rasulullah n mensyaratkan dia harus kembali, ‘Saya mohon kepada Allah agar dia menjadi temanku di dalam syurga’.

Namun tidak ada juga yang bangkit berdiri, karena takut dan beratnya rasa lapar serta dingin yang menusuk tulang. Ketika tidak juga ada yang bangkit, Rasulullah SAW memanggilku. Tidak ada alasan bagiku untuk tidak berdiri ketika beliau memanggilku. Kata baginda: ‘Hai Huzaifah, pergilah menyusup ke tengah-tengah mereka dan lihat apa yang mereka lakukan. Jangan melakukan tindakan apapun hingga engkau menemuiku.’

Aku pun mulai menyusup ke tengah-tengah mereka, sementara angin dan tentara Allah Taala berbuat apa yang dia lakukan, sehingga periuk mereka tunggang langgang. Demikian pula api dan khemah-khemah mereka. Abu Sufyan bin Harb berkata: ‘Wahai kaum Quraisy, hendaknya setiap orang dari kalian melihat siapa teman duduk di sebelahnya.’

Huzaifah pun berkata: ‘Akupun segera mencekak tangan orang di sebelahku dan berkata: ‘Siapa engkau?’ Dia berkata: ‘Saya Fulan bin Fulan.’

Kemudian Abu Sufyan berkata: ‘Wahai sekalian Quraisy, sesungguhnya kalian demi Allah tidak berada di tempat yang tetap. Perbekalan sudah hancur dan Bani Quraizhah telah mengingkari (kesepakatan dengan) kita. Sudah sampai kepada kita berita yang tidak kita sukai. Dan kita pun sudah mendapati dari angin kencang ini apa yang kamu lihat. Demi Allah, periuk tidak lagi pada tempatnya, api juga padam, dan khemah-khemah kita roboh, maka berangkat (pulang) lah kamu, karena sesungguhnya aku akan berangkat.’

Setelah itu dia beranjak ke arah tunggangannya yang terikat dan duduk di atasnya. Setelah itu dia memukulnya dan melompat tiga kali, tidaklah dia melepaskan tali penambatnya melainkan dia sudah berdiri. Kalau bukan janji Rasulullah SAW agar ‘Jangan berbuat sesuatu, sampai menemuiku’, kalau aku mahu pasti aku panah dia sampai mati.’

Sikap dan tindakan Huzaifah yang bersedia dan tangkas dapat memelihara security operasinya dalam peristiwa tersebut

Justeru penglibatan gerakan Islam dalam medan-medan ‘peperangan’ yang masih tidak berkesudahan dan dalam pelbagai rupa dan bentuknya, amat memerlukan kebijaksanaan tipu daya dalam usaha memenangi ‘peperangan-peperangan’ tersebut.

ABi

Hebat nya Ramadhan shahrul jihad....

$
0
0
Hebat nya Ramadhan...ia tidak termasuk dalam bulan-bulan haram ( shahrul haram ) ..yang dilarang berperang...tetapi ia adalah bulan yang bermulanya kewajipan berperang. Walau pun bulan yang penuh dengan keberkatan..bulan keampunan..bulan untuk pesta ibadah.. namun kemuncak taqwa yang disempurnakan oleh Ramadhan adalah JIHAD..

Persiapkanlah diri demi menjunjung JIHAD fi sabilillah...

ABi

Bila Ramadhan berlalu....

$
0
0
Ramadhan telah berlalu. Apa yang ditinggalkan untuk kita ? Rahmah, maghfirah, perlepasan dari neraka...taqwa dan kesempurnaanya iaitu jihad..? Ibadah, qiyam, tadarus Al Quran...sadaqah dan infaq fi sabilillah..

Apakah semua itu disebut dan perkatakan ketika Ramadhan saja..? Sekali-kali tidak! Semuanya kita perlukan di sepanjang kehidupan. Hidup sebagai mujahid..pejuang fi sabilillah.

التَّائِبُونَ الْعَابِدُونَ الْحَامِدُونَ السَّائِحُونَ الرَّاكِعُونَ السَّاجِدُونَ الْآمِرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنكَرِ وَالْحَافِظُونَ لِحُدُودِ اللَّـهِۗوَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ ﴿١١٢
(Mereka itu ialah): orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji Allah, yang mengembara (untuk menuntut ilmu dan mengembangkan Islam), yang rukuk, yang sujud, yang menyuruh berbuat kebaikan dan yang melarang daripada kejahatan, serta yang menjaga batas-batas hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman (yang bersifat demikian).
( At Taubah : 112 )

Syukran Ya Rabb ..Kau berikan aku Ramadhan..maka biar pun dia telah berlalu Kau kekalkan ia dalam diriku buat selama-lamanya..


Tersentuh hati..

$
0
0
Tiba-tiba hati tersentuh...bila Abi nak menulis lagi. Terasa kesal di dalam hati...bagaikan putus 'link' setelah sekian lama Abi menulis untuk membantu anak-anak jamaah membentuk fardil muslim..'kenapa dah lama Abi tidak menulis?'....

Persoalan tu menimbulkan keresahan dalam hati..'tulis sahaja pengalaman Abi dalam medan tarbiyah...', menjadi mutarabi dan dipanggil murabbi...taklifan, tanggung jawab atau kewajipan.

InsyaAllah Abi akan terus menulis...dari hati ke hati...tersentuhnya HATI.

Article 15

$
0
0

TASAWWUR TARBIYYAH ISLAMIYYAH HARAKIYYAH

Tasawwurtarbiyyah bererti gambaran rupa proses perubahan diri melalui penyemaian ilmu dan pengasuhan amal, pembentukan Iman dan pendidikan akhlaq , serta pengukuhan iltizam dan manifestasi pengorbanan ke arah melahirkan al fardul muslim yang bercirikan muslim, mukmin,muttaqi, daie, mujahid dalam penegakan amal Islami.

TARBIYYAH ADALAH KERJA UTAMA AR RASUL S.A.W

هُوَالَّذِيبَعَثَفِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ

وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ ﴿الجمعة: ٢﴾

Dia lah yang telah mengutuskan dalam kalangan orang-orang (Arab) yang Ummiyyin, seorang Rasul (Nabi Muhammad s.a.w) dari bangsa mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah (yang membuktikan keesaan Allah dan kekuasaanNya), dan membersihkan mereka (dari iktiqad yang sesat), serta mengajarkan mereka Kitab Allah (Al-Quran) dan Hikmah (pengetahuan yang mendalam mengenai hukum-hukum syarak). Dan sesungguhnya mereka sebelum (kedatangan Nabi Muhammad) itu adalah dalam kesesatan yang nyata

TARBIYYAH YANG BERSIFAT IMANIYYAH

وَلَـٰكِنَّ اللَّـهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ

وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ ۚ أُولَـٰئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ

(الحجرات ﴿٧

....akan tetapi Allah menjadikan iman suatu perkara yang kamu cintai serta di perhiaskannya dalam hati kamu, dan menjadikan kekufuran dan perbuatan fasik serta perbuatan derhaka itu: perkara-perkara yang kamu benci; mereka yang bersifat demikian ialah orang-orang yang tetap menurut jalan yang lurus

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرفَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

(بخاري)

Sesiapa yang berimankan Allah dan Hari Akhirat maka hendaklah dia berkata yang baik atau hendaklah dia diam, sesiapa yang berimankan Allah dan Hari Akhirat maka hendaklah dia memuliakan jiranya dan sesiapa yang berimankan Allah dan Hari Akhirat maka hendaklah dia muliakan tetamunya

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّـهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ

وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ ۚ أُولَـٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ

(الحجرات ﴿١٥

Sesungguhnya orang-orang yang sebenar-benarnya beriman hanyalah orang-orang yang percaya kepada Allah dan RasulNya, kemudian mereka (terus percaya dengan) tidak ragu-ragu lagi, serta mereka berjuang dengan harta benda dan jiwa mereka pada jalan Allah; mereka itulah orang-orang yang benar (pengakuan imannya).

OBJEKTIF TARBIYYAH

  1. Mencetuskan kesedaran Islam yang mendalam .
  2. Melahirkan kefahaman Islam yang sebenar.
  3. Menimbulkan rasa tanggung jawab diri terhadap Islam dan perjuangannya.
  4. Mengikat hati dan perasaan terhadap Allah, Ar rasul dan Al Islam.
  5. Melahirkan keperibadian muslim,mukmin,muttaqi,da’ie dan mujahid fi sabilillah.

TARAKIZ TARBIYYAH

Sentuhan tarbiyyah mestilah mennyentuh 4 pusat perubahan dalam diri manusia:

  1. Ruh melalui tarbiyyah ruhiyyah
  2. Aqal melalui ilmu dan fikrah
  3. Qalbu (hati) melalui tahsinul qalb
  4. Ruh melalui tazkiyyah dan mujahadatu nafs

FITRAH RUH TELAH ADA SYAHADAH DAN MAKRIFATULLAH, MAKA IANYA MESTI DIKEMBALIKAN KEPADA FITRAH…

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ

أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَن تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

إِنَّا كُنَّا عَنْ هَـٰذَا غَافِلِينَ

الأعراف ﴿١٧٢

Dan (ingatlah wahai Muhammad) ketika Tuhanmu mengeluarkan zuriat anak-anak Adam (turun-temurun) dari (tulang) belakang mereka, dan Ia jadikan mereka saksi terhadap diri mereka sendiri, (sambil Ia bertanya dengan firmanNya): "Bukankah Aku tuhan kamu?" Mereka semua menjawab: "Benar (Engkaulah Tuhan kami), kami menjadi saksi". Yang demikian supaya kamu tidak berkata pada hari kiamat kelak: "Sesungguhnya kami adalah lalai (tidak diberi peringatan) tentang (hakikat tauhid) ini".

AL MUZZAMMIL SEBAGAI SKIMA TARBIYYAH RUHIYYAH

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ ﴿١

قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا ﴿٢

نِّصْفَهُ أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا ﴿٣

أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا ﴿٤﴾ إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا ﴿٥

إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا ﴿٦

إِنَّ لَكَ فِي النَّهَارِ سَبْحًا طَوِيلًا ﴿٧

وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلًا ﴿٨

رَّبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيلًا ﴿٩

وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَاهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيلًا ﴿١٠

Ar Rasul S.A.W. menerima al Muzzammil di awal dakwah Baginda dalam berhadapan konspirasi musuh-musuh Islam ketika itu. Di antara tawjihat tarbawi yang diarah kepada baginda S.A.W. ialah:

1. Qiyamullail

2. Tartil al Quran

3. Zikrullah

4. At tabattul = sungguh-sungguh dan ikhlas dalam beribadah

5. Tawakkal

6. Sabar

7. Menjauhi golongan yang fasiq

TARBIYYAH AQLI : ILMU DAN KEFAHAMAN

..يَرْفَعِاللَّـهُالَّذِينَآمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَأُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ..

﴿المجادلة: ١١﴾

….supaya Allah meninggikan darjat orang-orang yang beriman di antara kamu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan ugama (dari kalangan kamu) - beberapa darjat. …

مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ

Siapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan padanya maka Ia fahamkannya akan agamaNya.

(Bukhari)

TAHSIN AL QALB BERTUJUAN MEMBERSIHKANNYA DARI KOTORAN KUFUR,NIFAQ DAN SEGALA SIFAT MAZMUMAH LALU DITANAM IMAN,TAQWA DAN SEGALA SIFAT-SIFAT MAHMUDAH…

}أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَـٰكِن تَعْمَىالْقُلُوبُالَّتِي فِي الصُّدُورِ

﴿الحج: ٤٦﴾

Oleh itu, bukankah ada baiknya mereka mengembara di muka bumi supaya - dengan melihat kesan-kesan yang tersebut - mereka menjadi orang-orang yang ada hati yang dengannya mereka dapat memahami, atau ada telinga yang dengannya mereka dapat mendengar? (Tetapi kalaulah mereka mengembara pun tidak juga berguna) kerana keadaan yang sebenarnya bukanlah mata kepala yang buta, tetapi yang buta itu ialah mata hati yang ada di dalam dada.

}أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْب

}( متفق عليه )

}Sesugguhnya di dalam tubuh (manusia) ada seketul daging, jika baik daging itu maka baiklah seluruh tubuhnya, dan jika rosak daging itu maka rosaklah seluuh tubuhnya dan ketahuilah bahawa dialah HATI.

TARBIYYAH TERHADAP NAFSU MELALUI TAZKIYYAH DANMUJAHADAH

وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَّحِيمٌ

﴿يوسف: ٥٣﴾

Dan tiadalah aku berani membersihkan diriku; sesungguhnya nafsu manusia itu sangat menyuruh melakukan kejahatan, kecuali orang-orang yang telah diberi rahmat oleh Tuhanku (maka terselamatlah ia dari hasutan nafsu itu). Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani."

وَالْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهُ فِي طَاعَةِ اللَّهِ

( الطبراني)

Mujahid itu ialah seorang yang bermujahadah (melawan) nafsunya pada mentaati Allah.

لا يؤمن أحدكم حتى يكون هواه تبعا لما جئت به

( الابانة الكبرى)

Tidak sempurna iman seseorang kamu hinggalah hawa nafsunya mengikut bagi (syariat) yang aku datang dengannya

WASAAIL TARBIYYAH DAN PERANAN MURABBI...AKAN DATANG INSYAALLAH....

TARBIYYAH DAN PERJUANGAN

$
0
0

IMAN, TARBIYYAH DAN PERJUANGAN

1.Asas tarbiyyah kepada semua ahli PAS : Iman dan perjuangan

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّـهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّـهِۚأُولَـٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ﴿١٥

Sesungguhnya orang-orang yang sebenar-benarnya beriman hanyalah orang-orang yang percaya kepada Allah dan RasulNya, kemudian mereka (terus percaya dengan) tidak ragu-ragu lagi, serta mereka berjuang dengan harta benda dan jiwa mereka pada jalan Allah; mereka itulah orang-orang yang benar (pengakuan imannya).

( Al Hujurat 15 )

Ayat ini berlatarbelakangkan peristiwa Bani Asad yang bertemu Nabi SAW dan mengaku beriman kerana tujuan tertentu. Para ulama' tafsir menyatakan mereka bukanlah orang munafiq. Tetapi baru memeluk Islam dan kurang memahami lagi persoalan iman. Maka penjelasan Nabi SAW tentang itu memahamkan kita tentang bahawa mereka di peringkat awal tarbiyyah mesti dibina sehingga tahap mereka benar-benar beriman dan dibawa masuk ke dalam jihad dan perjuangan sebagai bukti keimanan mereka.

Mengekal ‘mood’ tarbiyyah dalam medan pertempuran.

2. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّـهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴿٤٥

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan sesuatu pasukan (musuh) maka hendaklah kamu tetap teguh menghadapinya, dan sebutlah serta ingatilah Allah (dengan doa) banyak-banyak, supaya kamu berjaya (mencapai kemenangan).

3.وَأَطِيعُوا اللَّـهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْۖوَاصْبِرُواۚإِنَّ اللَّـهَ مَعَ الصَّابِرِينَ﴿٤٦

Dan taatlah kamu kepada Allah dan RasulNya, dan janganlah kamu berbantah-bantahan; kalau tidak nescaya kamu menjadi lemah semangat dan hilang kekuatan kamu, dan sabarlah (menghadapi segala kesukaran dengan cekal hati); sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

( Al Anfaal : 45-46 )

Ayat-ayat ini pula menggambarkan tarbiyyah dalam medan tempur. Arahan tsabat dalam pertempuran, memperbanyakkan zikrullah, mentaati perintah Pimpinan Tertinggi serta larangan berbantah-bantah sehingga menimbulkan perpecahan adalah unsur-unsur tarbiyyah yang sangat penting dalam medan pertempuran.

Dalam peperangan Uhud wujudnya sabotaj yang dibuat oleh Abdullah bin Ubai yang membawa keluar 300 tentera Islam semata-mata kerana katanya " Buat apa kita berperang..Muhammad tidak bertanya kepada aku pun tentang peperangan ini...". Ini menggambarkan keangkuhan dan takjub pada dirinya kerana merasa dirinya adalah seorang pemimpin yang hebat. Ini antara contoh yang sering berlaku dalam 'peperangan' dalam konteks pilihanraya.

Jiwa tarbiyyah berdepan dengan ujian kemenangan.

4.يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَنفَالِۖقُلِ الْأَنفَالُ لِلَّـهِ وَالرَّسُولِۖفَاتَّقُوا اللَّـهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْۖوَأَطِيعُوا اللَّـهَ وَرَسُولَهُ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ﴿١إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّـهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ﴿٢الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ﴿٣أُولَـٰئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّاۚلَّهُمْ دَرَجَاتٌ عِندَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ﴿٤

Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad) tentang harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang itu (terserah) bagi Allah dan bagi RasulNya (untuk menentukan pembahagiannya). Oleh itu, bertaqwalah kamu kepada Allah dan perbaikilah keadaan perhubungan di antara kamu, serta taatlah kepada Allah dan RasulNya, jika betul kamu orang-orang yang beriman".

( Al Anfaal :1-4 )

مَا كَانَ لِنَبِيٍّ أَن يَكُونَ لَهُ أَسْرَىٰ حَتَّىٰ يُثْخِنَ فِي الْأَرْضِۚتُرِيدُونَ عَرَضَ الدُّنْيَا وَاللَّـهُ يُرِيدُ الْآخِرَةَۗوَاللَّـهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ﴿٦٧لَّوْلَا كِتَابٌ مِّنَ اللَّـهِ سَبَقَ لَمَسَّكُمْ فِيمَا أَخَذْتُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ﴿٦٨

Tidaklah patut bagi seseorang Nabi mempunyai orang-orang tawanan sebelum ia dapat membunuh sebanyak-banyaknya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda dunia (yang tidak kekal), sedang Allah menghendaki (untuk kamu pahala) akhirat. Dan (ingatlah), Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.

( Al Anfaal : 67-68 )

Ayat-ayat ini pula memberi tasawwur ujian harta benda dunia bila mana sudah memenangi peperangan. Nafsu manusia tetap cenderung kepada perkara-perkara ini. Tambah dalam konteks memenangi pilihanraya dan memerintah kerajaan, maka kesenangan dan kemewahan dunia terbentang di hadapan mata. Maka dari ayat-ayat ini menekan persoalan ' ar rujuk ilalLah war Rasul' iaitu kembalikan kepada Allah SWT dan Rasul SAW, perelokkan hubungan ukhuwwah yang mudah retak kerana dunia, juga tarbiyyah imaniyyah yang perlu diperhaluskan serta serahkan pergantungan mutlak dalam bentuk tawakkal hanya kepada Allah SWT.

Dalam konteks pilihanraya, tidak ada ghanimah yang dimenangi tetapi amanah yang besar menanti. Amanah kerajaan, jawatan-jawatan, pengurusan kekayaan negara semuanya adlah amanah yang wajib diserahkan kepada mereka yang beramanah, berkeupayaan dan berkemahiran. Jika tidak, akan hilang kepercayaan manusia kepada Harakah Islamiyyah.

إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِۚإِنَّ اللَّـهَ نِعِمَّا عِظُكُم بِهِۗإِنَّ اللَّـهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu supaya menyerahkan segala jenis amanah kepada ahlinya (yang berhak menerimanya), dan apabila kamu menjalankan hukum di antara manusia, (Allah menyuruh) kamu menghukum dengan adil. Sesungguhnya Allah dengan (suruhanNya) itu memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kamu. Sesungguhnya Allah sentiasa Mendengar, lagi sentiasa Melihat.

Wallahu a'laam.

ABi

PANDUAN TARBIYYAH DAN SIYASAH : Untuk Para Pimpinan

WAHDATUL FIKR DAN WAHDATUL AMAL DALAM KONTEKS AMAL ISLAMI

$
0
0

Muqaddimah

Skop amal Islami yang dibincangkan di sini ialah yang melibatkan amal jama’iy dan amal ijtima’iy.
Fokus amal Islami ialah dakwah, tarbiyyah dan jihad.


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّـهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴿٤٥

وَأَطِيعُوا اللَّـهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْۖوَاصْبِرُواۚإِنَّ اللَّـهَ مَعَ

الصَّابِرِينَ﴿٤٦

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan sesuatu pasukan (musuh) maka hendaklah kamu tetap teguh menghadapinya, dan sebutlah serta ingatilah Allah (dengan doa) banyak-banyak, supaya kamu berjaya (mencapai kemenangan).(45)

Dan taatlah kamu kepada Allah dan RasulNya, dan janganlah kamu berbantah-bantahan; kalau tidak nescaya kamu menjadi lemah semangat dan hilang kekuatan kamu, dan sabarlah (menghadapi segala kesukaran dengan cekal hati); sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.(46)

Al Anfaal : 45-46


Pengertian Wahdatul Fikri wal ‘Amal

Wahdatul fikri bermaksud kesatuan fikiran dalam meletakkan matlamat, halatuju, sikap dan pandangan dalam jama’ah.

Wahdatul amal bermaksud kesatuan tindakan dalam menjayakan perancangan, penyusunan kerja dan tenaga ke arah mencapai matlamat bersama dalam jama’ah.

Ini bererti wahdatul fikri adalah asas penting ke arah wahdatul amal.

Asas-asas Wahdatul Fikri

1. Keutuhan aqidah dan pegangan syariah.
2. Kefahaman tentang tasawwur Islam yang jelas.
3. Kejelasan matlamat dan fikrah perjuangan.
4. Kejelasan prinsip dan keanjalan strategi
5. Memahami uslub dan manhaj jama’ah.
6. Kefahaman waqi’e medan perjuangan.
7. Kekuatan ukhuwwah dan keterbukaan pandangan.

Asas-asas Wahdatul Amal

1. Keutuhan kesatuan fikrah ( wahdatul fikri )
2. Memahami tasawwur amal Islami ( fiqh amal jamai’iy dan ijtima’iy )
3. Memahami kerja berorganisasi
4. Menguasai nizam ( sistem ) jamaah .
5. Perencanaan ( takhtith) yang teliti.

6.Perlaksanaan dan penyeliaan yang efektif
7. Wala’ dan tsiqoh antara qiyadah dan jundiyyah.


Wasilah Wahdatul Fikri dan Wahdatul Amal

1. Pembentukan ahli dan pimpinan melalui tarbiyyah dan perkaderan ( takwin )
2. Perancangan melalui qiyadah dan syuro ( takhtith )
3. Penyusunan melalui organisasi yang tersusun ( tanzhim )

4.Penguasaan dan penyeliaan dengan peraturan ( nizhom)

5.Pemupukan dan penyuburan nila-nilai ukhuwwah yang hakiki.

Halangan-halangan Ke Arah Wahdatul Fikri wal Amal

1. Kelemahan dan kelembapan takwin.
2. Kemasukan unsur-unsur fikrah ajnabi.
3. Munculnya berbagai firqah dan aliran dalam jamaah.
4. Kelesuan qiyadah dan kedegilan jundiyyah.
5. Perencanaan yang spontan dan perlaksanaan yang kucar kacir.

6. Ukhuwwah yang lemah di kalangan pimpinan dan ahli.


Wallahu a’lam

Al Faqir ila Rabbi

ABi

PANDUAN TARBIYYAH DAN SIYASAH UNTUK ABNAUL HARAKAH

$
0
0

Di antara tugas-tugas para nabi dan rasul ‘alaihimus salaam:

هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ

كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ ﴿٩

Dia lah yang telah mengutus RasulNya (Muhammad s.a.w) dengan membawa hidayah petunjuk dan ugama yang benar (ugama Islam), supaya Ia memenangkannya dan meninggikannya atas segala ugama yang lain, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukainya. ( As Sof :9 )

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ …..﴿٢

Dia lah yang telah mengutuskan dalam kalangan orang-orang (Arab) yang Ummiyyin, seorang Rasul (Nabi Muhammad s.a.w) dari bangsa mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah (yang membuktikan keesaan Allah dan kekuasaanNya), dan membersihkan mereka (dari iktiqad yang sesat), serta mengajarkan mereka Kitab Allah (Al-Quran) dan Hikmah (pengetahuan yang mendalam mengenai hukum-hukum syarak)…( Al Jum’ah : 2)

كَانَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ تَسُوسُهُمُ الْأَنْبِيَاءُ، كُلَّمَا هَلَكَ نَبِيٌّ خَلَفَهُ نَبِيٌّ،

وَإِنَّهُ لَا نَبِيَّ بَعْدِي، وَسَتَكُونُ خُلَفَاءُ فَتَكْثُرُ

Adalah bagi Bani Israil, mereka diuruskan urusannya oleh para nabi. Ketika seorang nabi wafat, nabi yang lain datang menggantinya. Tidak ada nabi selepas aku, namun akan ada banyak para khalifah

( Hadis riwayat Bukhari dan Muslim )

Pengertian Tarbiyyah Harakiyyah

Suatu proses perubahan diri melalui penyemaian ilmu dan pengasuhan amal, pembentukan iman dan pendidikan akhlaq , serta pengukuhan iltizam dan manifestasi pengorbanan ke arah penegakan amal islami melalui manhaj harakah islamiyyah

Konsep Siyasah Syar’iyyah @ Politik Islam

·Mengurus atau mengatur urusan manusia menurut dasar dan kaedah yang tidak menyalahi syari’at Islam.

·Mengatur maslahah kehidupan manusia.

·Berprinsip kepada menolak kerosakan, menarik kebaikan dan mengemukakan landasan ‘makarimul akhlaq’.

·Membina tapak al fardul muslim ke arah melahirkan kader-kader dakwah.

·Menjadi faktor kekuatan harakah Islamiyyah dalam memenangi jihad siyasi.

·Mengawal dan mengendali pengisian kemenangan

·Menegakkan amanah sebagai khalifah Allah dengan melaksanakan Islam dalam kehidupan manusia.

·Melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar.

·Memberikan keadilan kepada seluruh manusia.

·Mengislah keadaan hidup manusia.

إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ ﴿٥٨

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu supaya menyerahkan segala jenis amanah kepada ahlinya (yang berhak menerimanya), dan apabila kamu menjalankan hukum di antara manusia, (Allah menyuruh) kamu menghukum dengan adil. ..( An Nisa’ : 58 )

Panduan Tarbiyyah

  • Diberi fokus takwin fardil muslim bercirikan peribadi muslim mukmin muttaqi da’ie mujahid.
  • Jadual aktiviti untuk membina tsaqafah dan fikrah ahli mestilah disusun dengan sistematik.
  • Isti’ab dakhili mestilah dibuat melalui penyeliaan dan pemantauan yang berkesan.

  • Perlaksanaan wasilah tarbiyyah seperti usrah dan tamrin mestilah menjadi keutamaan dalam memelihara mood tarbiyyah dalam seluruh peringkat gerak kerja jamaah.
  • Perancangan aktiviti tarbiyyah mestilah memberi keutamaan pada membina bidang ilmu,
  • syakhsiyyah dan iltizam.
  • Penyuburan dan pengislahan ukhuwwah juga keutamaan dalam aktiviti tarbiyyah.
  • Pimpinan mestilah menjadi qudwah dalam memimpin jamaah secara tarbawi.
  • Pimpinan dan ahli yang tarbawi mestilah diletakkan berperanan besar dalam gerak kerja dakhili dan khoriji.

Panduan Siyasah

  • Penglibatan dalam medan siyasah berdasarkan “ukur baju di badan sendiri”.
  • Fiqh awlawiyyat dijadikan kayu ukur dalam penguasaan proksi.
  • Pembinaan imej pimpinan soleh dan berwibawa pada perspektif masyarakat mestilah diutamakan.
  • Syura wajib diutamakan dalam semua peringkat kepimpinan.
  • Sikap terbuka dan bersedia untuk tahalluf dengan mana-mana pihak mestilah dijadikan ‘political experiment’ yang penting.
  • Siyasah adalah juga medan dakwah, maka sentiasa mengambil peluang dan ruang untuk berdakwah.
  • Medan siyasah adalah medan ijtihad yang sentiasa memerlukan penggunaan pemikiran yang agresif, produktif dan proaktif.
  • Strategi boleh berubah berdasarkan perubahan sikap dan pemikiran massa.
  • Matlamat tidak menghalalkan cara tetapi ambillah cara yang halal untuk matlamat yang halal.
  • Amanah, keadilan dan memperbaiki keadaan wajib dijadikan keutamaan dalam pendekatan siyasah.
  • Medan siyasah adalah medan ‘training ground’ untuk semua ahli dan pimpinan jamaah.

الَّذِينَ إِن مَّكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنكَرِ ۗ وَلِلَّـهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ ﴿٤١

Iaitu mereka (umat Islam) yang jika Kami berikan mereka kekuasaan memerintah di bumi nescaya mereka mendirikan sembahyang serta memberi zakat, dan mereka menyuruh berbuat kebaikan serta melarang dari melakukan kejahatan dan perkara yang mungkar. Dan (ingatlah) bagi Allah jualah kesudahan segala urusan. ( Al Hajj:41)

AL FAQIR MOHD NOOR OMAR (ABi)

0193353370..takwinusrah@gmail.com

www.takwinfardilmuslim.blogspot.com

Article 10

$
0
0
Untuk anak-anak abi..abnaul jamaah..

Kenangan lepas..hari pertama selepas aqad nikah, Abi bacakan ayat ini kepada Ummie..

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ إِن كُنتُنَّ تُرِدْنَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا فَتَعَالَيْنَ أُمَتِّعْكُنَّ
وَأُسَرِّحْكُنَّ سَرَاحًا جَمِيلًا
( Al Ahzab : 28 )

Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu: "Sekiranya kamu semua mahukan kehidupan dunia (yang mewah) dan perhiasannya (yang indah), maka marilah supaya aku berikan kepada kamu pemberian mut'ah (sagu hati), dan aku lepaskan kamu dengan cara yang sebaik-baiknya.

Kini 24 tahun telah berlalu...semoga baitul muslim yang dibina diisi dengan ruh ayat Allah itu...

ABi

PRU 13 : PERSIAPAN IMAN, JIHAD DAN PENGORBANAN

$
0
0
1.Peringatan dari Allah Ta’ala tentang peperangan dan pertempuran yang akan sentiasa dirasai oleh Islam dan ummatnya di sepanjang zaman.

وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ۚ..
البقرة 217
Dan mereka (orang-orang kafir itu) sentiasa memerangi kamu hingga mereka (mahu) memalingkan kamu dari ugama kamu kalau mereka sanggup (melakukan yang demikian);

2.Allah Ta’ala sangat mengasihi para pejuang yang berperang di JalanNya


إِنَّ اللَّـهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُم بُنْيَانٌ مَّرْصُوصٌ
الصف 4

Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berperang untuk membela ugamaNya, dalam barisan yang teratur rapi, seolah-olah mereka sebuah bangunan yang tersusun kukuh.

Allah Ta’ala menyebut dengan kalimah ‘يقاتلون ' yang menggambarkan peperangan, pertempuran antara dua pihak atau lebih. Medan peperangan benar-benar menguji keyakinan dan pengorbanan orang-orang yang beriman. Maka layaklah mereka menerima cinta Allah Ta’ala.

3.Justeru. di antara tugas penting Rasulullah SAW ialah mengobarkan semangat perang kepada orang-orang yang beriman.

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ عَلَى الْقِتَالِ ۚ
الانفال 65

Wahai Nabi, kobarkanlah semangat orang-orang yang beriman itu untuk berperang.

Bukan sekadar berdakwah, mentarbiyyah dan memberi qudwah hasanah dalam ibadah dan akhlaq, bahkan Rasulullah SAW merupakan seorang pakar strategi, melakukan sabotaj, bertindak selaku jenderal dan komander perang yang hebat dan berdaya juang yang tinggi.

4.Oleh itu, persediaan maknawiyyah dan maaddiyyah wajib dipersiapkan dalam menghadapi peperangan.

وَأَعِدُّوا لَهُم مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ….
الأنفال60
Dan sediakanlah untuk menentang mereka (musuh yang menceroboh) segala jenis kekuatan

Persediaan maknawiyyah berupa persiapan keimanan, keyakinan, tawakkal dan pergantungan hati yang mutlak pada Allah Ta’ala, kekuatan ruhiyyah melalui qiyam, tartil Al Quran, zikrullah, keikhlasan dan sebagainya.

Persediaan maadiyah termasuk persiapan tenaga manusia, organisasi, jentera, logistic, strategi, taktik, teknik, perang saraf dan sebagainya.

Dengan turunnya ayat ini para mufassir menjelaskan kemenangan tentera Islam seperti di Badar iaitu tanpa persiapan maadiyyah yang lengkap dan teratur itu tidak akan berlaku lagi.


5.Iman, pengorbanan jiwa raga dan harta benda, ganjaran syurga, sikap siaga orang-orang yang beriman….

إِنَّ اللَّـهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّـهِ ۚ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ..التوبة 112
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang yang beriman akan jiwa mereka dan harta benda mereka dengan (balasan) bahawa mereka akan beroleh Syurga, (disebabkan) mereka berjuang pada jalan Allah maka (di antara) mereka ada yang membunuh dan terbunuh. (Balasan Syurga yang demikian ialah) sebagai janji yang benar yang ditetapkan oleh Allah di dalam (Kitab-kitab) Taurat dan Injil serta Al-Quran; dan siapakah lagi yang lebih menyempurnakan janjinya daripada Allah? Oleh itu, bergembiralah dengan jualan yang kamu jalankan jual-belinya itu, dan (ketahuilah bahawa) jual-beli (yang seperti itu) ialah kemenangan yang besar.

Ayat ini turun setelah berlakunya Bay’atul Aqabah Pertama..walaupun kewajipan perang belum diturunkan lagi. Allah Ta’ala menyebut secara jelas يقاتلون في سبيل الله فيقتلون ويقتلون
( mereka berperang pada Jalan Allah..Maka mereka membunuh dan dibunuh )..sebagai menggambarkan keyakinan dan kesanggupan mereka yang beriman untuk berbuat apa saja demi keredhaanNya walau pun terpaksa mengorbankan diri mereka. Maka wajar dan layaklah mereka menerima janji syurga Allah yang tinggi…

6.Ciri-ciri golongan beriman yang berbay’ah dengan perjuangan Islam…

التَّائِبُونَ الْعَابِدُونَ الْحَامِدُونَ السَّائِحُونَ الرَّاكِعُونَ السَّاجِدُونَ الْآمِرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنكَرِ وَالْحَافِظُونَ لِحُدُودِ اللَّـهِ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
التوبة 111
(Mereka itu ialah): orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji Allah, yang mengembara (untuk menuntut ilmu dan mengembangkan Islam), yang rukuk, yang sujud, yang menyuruh berbuat kebaikan dan yang melarang daripada kejahatan, serta yang menjaga batas-batas hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman (yang bersifat demikian).

Inilah tasawwur yang sempurna peribadi mukmin yang sanggup berbay’ah mengikat dirinya dengan sumpah setia demi perjuangan dan demi merebut keredhaan Allah ‘Azza wa Jalla. Iman yang melahirkan amal fardi ( yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji Allah, yang mengembara, yang rukuk dan sujud ).. dan amal jama’ie ( yang melakukan amar makruf dan nahi munkar dan memelihara hudud Allah ).

Oleh itu dalam konteks perjuangan PAS, yang mengambil pendekatan muwajjahah silmiyyah ( penentangan secara aman )..dan dalam konteks demokrasi ..PAS mengambil bahagian dalam pilihanraya..maka pilihanraya adalah medan tempur bagi ahli-ahli PAS. Dalam pilihanraya berlakunya peperangan idea, media, perang saraf . perang teknologi dan sebagainya. Dalam pilihanraya jugalah persiapan yang tinggi dalam konteks maknawiyyah dan maadiyah berlaku.

Justeru ahli-ahli PAS mestilah bersedia dengan segala persiapan tersebut. Dan yakinlah medan ini adalah medan perang yang menuntut pengorbanan yang tinggi dari ahli-ahli demi kemenangan Islam. Dan yakinlah janji syurga bagi mereka yang berperang pada Jalan Allah Ta’ala…

Kesimpulan

1.Medan tempur dalam konteks perjuangan PAS ialah pilihanraya.
2.Wajib ditanam semangat peperangan dalam menghadapi pilihanraya.
3.Pilihanraya memerlukan persiapan dan pengorbanan sebagaimana berdepan dengan peperangan.
4.Pembinaan peribadi ‘tentera’ mestilah dibina dalam jiwa pemimpin dan ahli-ahli PAS.
5.Bay’ah sebagai pengikat ahli dengan perjuangan mestilah dilaksanakan secara menyeluruh di semua peringkat parti.


ABi



Golongan Yang Berjaya Menurut Al Quran....

$
0
0

Dalam Al Quran banyak kalimah digunakan untuk menggambarkan golongan yang berjaya. Di antaranya ialah (  المفلحون ) yang berasal dari kata dasarnya ( افلح ). Kalimah ini menggambarkan mereka yang berjaya adalah mereka memiliki sifat-sifat tertentu yang ditentukan oleh Allah Ta’ala. Dan kejayaannya itu dijamin dengan balasan setimpal di akhirat.

Firman Allah Ta’ala :

الم ﴿١ ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ ﴿٢الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ﴿٣ وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ ﴿٤ أُولَـٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴿٥
Alif, Laam, Miim. Kitab Al-Quran ini, tidak ada sebarang syak padanya (tentang datangnya dari Allah dan tentang sempurnanya); ia pula menjadi petunjuk bagi orang-orang yang (hendak) bertaqwa; Iaitu orang-orang yang beriman kepada perkara-perkara yang ghaib, dan mendirikan (mengerjakan) sembahyang serta membelanjakan (mendermakan) sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Dan juga orang-orang yang beriman kepada Kitab "Al-Quran" yang diturunkan kepadamu (Wahai Muhammad), dan Kitab-kitab yang diturunkan dahulu daripadamu, serta mereka yakin akan (adanya) hari akhirat (dengan sepenuhnya). Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang berjaya
Al Baqarah : 1-5


الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ يَأْمُرُهُم بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ ۚ فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنزِلَ مَعَهُ ۙ أُولَـٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴿١٥٧

"Iaitu orang-orang yang mengikut Rasulullah (Muhammad s.a.w) Nabi yang Ummi, yang mereka dapati tertulis (namanya dan sifat-sifatnya) di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka. Ia menyuruh mereka dengan perkara-perkara yang baik, dan melarang mereka daripada melakukan perkara-perkara yang keji; dan ia menghalalkan bagi mereka segala benda yang baik, dan mengharamkan kepada mereka segala benda yang buruk; dan ia juga menghapuskan dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, dan memuliakannya, juga menolongnya, serta mengikut nur (cahaya) yang diturunkan kepadanya (Al-Quran), mereka itulah orang-orang yang berjaya.

Al A’raaf : 157


وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ ۚ وَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴿١٠٤

Dan hendaklah ada di antara kamu satu puak yang menyeru (berdakwah) kepada kebajikan (mengembangkan Islam), dan menyuruh berbuat segala perkara yang baik, serta melarang daripada segala yang salah (buruk dan keji). Dan mereka yang bersifat demikian ialah orang-orang yang berjaya.

Ali ‘Imran : 104

لَـٰكِنِ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ جَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ ۚ وَأُولَـٰئِكَ لَهُمُ الْخَيْرَاتُ ۖ وَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ﴿٨٨

(Mereka tetap tinggal) tetapi Rasulullah dan orang-orang yang beriman bersamanya, berjihad dengan harta benda dan jiwa mereka; dan mereka itulah orang-orang yang mendapat kebaikan, dan mereka itulah juga yang berjaya.

At Taubah : 88

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّـهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿٢٠٠
Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu (menghadapi segala kesukaran dalam mengerjakan perkara-perkara yang berkebajikan), dan kuatkanlah kesabaran kamu lebih daripada kesabaran musuh, di medan perjuangan), dan bersedialah (dengan kekuatan pertahanan di daerah-daerah sempadan) serta bertaqwalah kamu kepada Allah supaya, kamu berjaya (mencapai kemenangan).

Ali ‘Imran : 200

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ ﴿١ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ ﴿٢وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ ﴿٣ وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ﴿٤ وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ ﴿٥ إِلَّا عَلَىٰ أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ ﴿٦ فَمَنِ ابْتَغَىٰ وَرَاءَ ذَٰلِكَ فَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْعَادُونَ ﴿٧ وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ ﴿٨ وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ ﴿٩ أُولَـٰئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ ﴿١٠ الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ﴿١١ وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ مِن سُلَالَةٍ مِّن طِينٍ ﴿١٢



Sesungguhnya berjayalah orang-orang yang beriman, Iaitu mereka yang khusyuk dalam Dan mereka yang berusaha membersihkan hartanya (dengan menunaikan zakat harta itu);sembahyangnya; Dan mereka yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang sia-sia; Dan mereka yang menjaga kehormatannya, -Kecuali kepada isterinya atau hamba sahayanya maka sesungguhnya mereka tidak tercela: -Kemudian, sesiapa yang mengingini selain dari yang demikian, maka merekalah orang-orang yang melampaui batas; Dan mereka yang menjaga amanah dan janjinya; Dan mereka yang tetap memelihara sembahyangnya; Mereka itulah orang-orang yang berhak mewarisi -Yang akan mewarisi Syurga Firdaus; mereka kekal di dalamnya.



Al Mukminun : 1 -12


لَّا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّـهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ۚ أُولَـٰئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٍ مِّنْهُ ۖوَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ رَضِيَ اللَّـهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ أُولَـٰئِكَ حِزْبُ اللَّـهِ ۚ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّـهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴿٢٢
Engkau tidak akan dapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, tergamak berkasih-mesra dengan orang-orang yang menentang (perintah) Allah dan RasulNya, sekalipun orang-orang yang menentang itu ialah bapa-bapa mereka, atau anak-anak mereka, atau saudara-saudara mereka, ataupun keluarga mereka. Mereka (yang setia) itu, Allah telah menetapkan iman dalam hati mereka, dan telah menguatkan mereka dengan semangat pertolongan daripadaNya; dan Dia akan memasukkan mereka ke dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, mereka tetap kekal di dalamnya. Allah reda akan mereka dan mereka reda (serta bersyukur) akan nikmat pemberianNya. Merekalah penyokong-penyokong (ugama) Allah. Ketahuilah! Sesungguhnya penyokong-penyokong (ugama) Allah itu ialah orang-orang yang berjaya.

Al Mujadalah : 22


Kesimpulan sifat-sifat golongan yang berjaya menurut
 Al Quran, di antaranya ialah :


1.       Beriman kepada Allah Ta’ala dan seluruh rukun-ruku keimanan.
2.       Bertakwa kepada Allah dengan menjunjung seluruh perintahNya dan meninggalkan segala laranganNya.
3.       Memelihara hubungan dengan Allah Ta’ala dan hubungan sesama manusia seperti mendirikan solat dan member infaq kepada manusia.
4.       Beriman kepada Rasul dan memuliakannya, juga menolongnya, serta mengikut nur (cahaya) yang diturunkan kepadanya (Al-Quran).
5.       Berada dalam jamaah dan melakukan dakwah amar makruf dan nahi mungkar.
6.       Berjihad fi sabilillah dengan harta dan jiwa raga serta bersabar menghadapi perjuangan.
7.       Memiliki sifat-sifat keimanan yang sempurna iaitu  memelihar solat dan khusyuk dalam solat, berusaha membersihkan hartanya (dengan menunaikan zakat harta itu); menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang sia-sia;  menjaga kehormatannya, menjaga amanah dan janjinya.

GOLONGAN YANG BERJAYA@BEROLEH KEMENANGAN ….(Sambungan)

$
0
0



Seterusnya Al Quran membicarakan golongan yang berjaya atau beroleh kemenangan dengan penggunaan kalimah ( فاز    فوز    فائزون   )

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ﴿١٨٥

Tiap-tiap yang bernyawa akan merasai mati, dan bahawasanya pada hari kiamat sahajalah akan disempurnakan balasan kamu. Ketika itu sesiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke syurga maka sesungguhnya ia telah berjaya. Dan (ingatlah bahawa) kehidupan di dunia ini (meliputi segala kemewahannya dan pangkat kebesarannya) tidak lain hanyalah kesenangan bagi orang-orang yang terpedaya.


يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللَّـهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَفَوْزًا عَظِيمًا ﴿٧١ 
Supaya Ia memberi taufiq dengan menjayakan amal-amal kamu, dan mengampunkan dosa-dosa kamu. Dan (ingatlah) sesiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah berjaya mencapai sebesar-besar kejayaan.

Al Ahzab : 71


تِلْكَ حُدُودُ اللَّـهِ ۚ وَمَن يُطِعِ اللَّـهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ وَذَٰلِكَالْفَوْزُالْعَظِيمُ ﴿١٣
Segala hukum yang tersebut adalah batas-batas (Syariat) Allah. Dan sesiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya, akan dimasukkan oleh Allah ke dalam Syurga yang mengalir dari bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di dalamnya; dan itulah kejayaan yang amat besar.

An Nisaa’ : 13

 قَالَ اللَّـهُ هَـٰذَا يَوْمُ يَنفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ ۚ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ رَّضِيَ اللَّـهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَالْفَوْزُالْعَظِيمُ ﴿١١٩
Allah berfirman: "Inilah hari (kiamat) yang (padanya) orang-orang yang benar (pada tutur kata dan amal perbuatan) mendapat manfaat dari kebenaran mereka; mereka beroleh Syurga-syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah reda akan mereka dan mereka pula reda akan Dia. Itulah kejayaan yang amat besar".

Al Maaidah : 119

وَعَدَ اللَّـهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ۚ وَرِضْوَانٌ مِّنَ اللَّـهِ أَكْبَرُ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُالْعَظِيمُ ﴿٧٢
Allah menjanjikan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, (akan beroleh) Syurga-syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; mereka kekal di dalamnya dan beroleh tempat-tempat yang baik di dalam "Syurga Adn" serta keredaan dari Allah yang lebih besar kemuliaannya; (balasan) yang demikian itulah kejayaan yang besar.

At Taubah : 72

فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَيُدْخِلُهُمْ رَبُّهُمْ فِي رَحْمَتِهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُالْمُبِينُ﴿٣٠
Adapun orang-orang yang beriman dan beramal soleh, maka mereka akan dimasukkan oleh Tuhan mereka ke dalam rahmatNya; yang demikian itu ialah kemenangan yang besar.

Al Jatsiyah : 30



 إِنَّ اللَّـهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖوَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّـهِ ۚ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ﴿١١١

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang yang beriman akan jiwa mereka dan harta benda mereka dengan (balasan) bahawa mereka akan beroleh Syurga, (disebabkan) mereka berjuang pada jalan Allah maka (di antara) mereka ada yang membunuh dan terbunuh. (Balasan Syurga yang demikian ialah) sebagai janji yang benar yang ditetapkan oleh Allah di dalam (Kitab-kitab) Taurat dan Injil serta Al-Quran; dan siapakah lagi yang lebih menyempurnakan janjinya daripada Allah? Oleh itu, bergembiralah dengan jualan yang kamu jalankan jual-belinya itu, dan (ketahuilah bahawa) jual-beli (yang seperti itu) ialah kemenangan yang besar.

At Taubah 111

الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّـهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِندَ اللَّـهِ ۚ وَأُولَـٰئِكَ هُمُ الفَائِزُونَ ﴿٢٠
(Sesungguhnya) orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah dengan harta benda dan jiwa mereka adalah lebih besar dan tinggi darjatnya di sisi Allah (daripada orang-orang yang hanya memberi minum orang-orang Haji dan orang yang memakmurkan masjid sahaja); dan mereka itulah orang-orang yang berjaya.

At Taubah : 20

وَمَن يُطِعِ اللَّـهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّـهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَـٰئِكَ هُمُالْفَائِزُونَ ﴿٥٢
Dan sesiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya dan takut melanggar perintah Allah serta, menjaga dirinya jangan terdedah kepada azab Allah, maka merekalah orang-orang yang beroleh kemenangan.

An Nur : 25

لَا يَسْتَوِي أَصْحَابُ النَّارِ وَأَصْحَابُ الْجَنَّةِ ۚأَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمُ الْفَائِزُونَ ﴿٢٠
Tidaklah sama ahli neraka dan ahli Syurga; ahli Syurgalah orang-orang yang beroleh kemenangan (mendapat segala yang diingini).

Al Hasyr : 20

Penggunaan kalimah ( فاز    فوز    فائزون   ) lebih dirujuk kepada kemenangan dan kejayaan mendapat keredhaan Allah Ta’ala dan di akhirat dimasukkan ke dalam syurga Allah. Ianya hasil dari keimanan, amal saleh, keikhlasan, jihad dan perjuangan yang telah dilalui di dunia.


Bersambung……

GOLONGAN YANG MENANG @ BERJAYA DALAM MEDAN

$
0
0

Firman Allah Ta’ala :

ۚ قَالَ الَّذِينَ يَظنُّونَ أَنَّهُم مُّلَاقُو اللَّـهِ كَم مِّن فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّـهِ ۗ وَاللَّـهُ مَعَ الصَّابِرِينَ ﴿٢٤٩

Berkata pula orang-orang yang yakin bahawa mereka akan menemui Allah: "Berapa banyak (yang pernah terjadi), golongan yang sedikit berjaya menewaskan golongan yang banyak dengan izin Allah; dan Allah (sentiasa) bersama-sama orang-orang yang sabar".

Al Baqarah :249

غُلِبَتِ الرُّومُ ﴿٢ فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُم مِّن بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ ﴿٣ فِي بِضْعِ سِنِينَ ۗ لِلَّـهِ الْأَمْرُ مِن قَبْلُ وَمِن بَعْدُ ۚ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ ﴿٤ بِنَصْرِ اللَّـهِ ۚ يَنصُرُ مَن يَشَاءُ ۖوَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ ﴿٥

Orang-orang Rom telah dikalahkan (2) Di negeri yang dekat sekali; dan mereka sesudah kekalahannya itu akan mengalahkan lawannya –(3) Dalam masa tidak sampai sepuluh tahun. Kepada pentadbiran Allah jualah terpulang segala urusan, sebelum berlakunya dan sesudah berlakunya; dan pada ketika berlakunya (kemenangan Rom) itu, orang-orang yang beriman akan bergembira –(4) Dengan kemenangan yang diberi Allah. Ia memberi kemenangan kepada sesiapa yang dikehendakiNya, dan Dia lah jua yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani.

Ar Ruum : 2-5


Ayat-ayat di atas menunjukkan penggunaan kalimah  (غلب    - الغالبون  ) bermakna satu pihak mengalahkan  
atau menewaskan satu pihak yang lain. Maknanya ada pihak yang menang atau berjaya dan ada pihak yang kalah dalam medan pertempuran atau peperangan.

Begitulah juga ayat di bawah ini..mengambarkan perkara yang sama. ِAyat ini  menunjukkan betapa pentingnya sifat sabar sebagai persiapan maknawiyyah yang perlu ada untuk memenangkan pihak atau golongan muslimin.

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ حَرِّضِ الْمُؤْمِنِينَ عَلَى الْقِتَالِ ۚإِن يَكُن مِّنكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ ۚ وَإِن يَكُن مِّنكُم مِّائَةٌ يَغْلِبُوا أَلْفًا مِّنَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَفْقَهُونَ ﴿٦٥الْآنَ خَفَّفَ اللَّـهُ عَنكُمْ وَعَلِمَ أَنَّ فِيكُمْ ضَعْفًا ۚ فَإِن يَكُن مِّنكُم مِّائَةٌ صَابِرَةٌ يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ ۚ وَإِن يَكُن مِّنكُمْ أَلْفٌ يَغْلِبُوا أَلْفَيْنِ بِإِذْنِ اللَّـهِ ۗ وَاللَّـهُ مَعَ الصَّابِرِينَ ﴿٦٦ 

Wahai Nabi, peransangkanlah orang-orang yang beriman itu untuk berperang. Jika ada di antara kamu dua puluh yang sabar, nescaya mereka dapat menewaskan dua ratus orang (dari pihak musuh yang kafir itu); dan jika ada di antara kamu seratus orang, nescaya mereka dapat menewaskan seribu orang dari golongan yang kafir, disebabkan mereka (yang kafir itu) orang-orang yang tidak mengerti.(65) Sekarang Allah telah meringankan daripada kamu (apa yang telah diwajibkan dahulu) kerana Ia mengetahui bahawa pada kamu ada kelemahan; oleh itu jika ada di antara kamu seratus orang yang sabar, nescaya mereka akan dapat menewaskan dua ratus orang; dan jika ada di antara kamu seribu orang, nescaya mereka dapat menewaskan dua ribu orang dengan izin Allah. Dan (ingatlah) Allah beserta orang-orang yang sabar(66)

Al Anfaal : 65-66


Justeru, dalam ayat di bawah Allah Ta’ala meletakkan pra syarat kemenangan kepada golongan Parti Allah ( HizbulLah )untuk berdepan dengan musuh di medan  ialah al wala’ kepada Allah, RasulNya dan kepada orang-orang yang beriman.

وَمَن يَتَوَلَّ اللَّـهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّـهِ هُمُ الْغَالِبُونَ ﴿٥٦
Dan sesiapa yang menjadikan Allah dan rasulnya serta orang-orang yang beriman itu penolongnya (maka berjayalah dia), kerana sesungguhnya golongan (yang berpegang kepada ugama) Allah, itulah yang tetap menang.

AL Maidah : 56


Golongan Parti Allah yang disenaraikan sifat-sifat mereka dengan firman Allah Ta’ala :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّـهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّـهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاءُ ۚ وَاللَّـهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ ﴿٥٤ إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّـهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ ﴿٥٥ وَمَن يَتَوَلَّ اللَّـهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّـهِ هُمُ الْغَالِبُونَ ﴿٥٦
Wahai orang-orang yang beriman! Sesiapa di antara kamu berpaling tadah dari ugamanya (jadi murtad), maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Ia kasihkan mereka dan mereka juga kasihkan Dia; mereka pula bersifat lemah-lembut terhadap orang-orang yang beriman dan berlaku tegas gagah terhadap orang-orang kafir, mereka berjuang dengan bersungguh-sungguh pada jalan Allah, dan mereka tidak takut kepada celaan orang yang mencela. Yang demikian itu adalah limpah kurnia Allah yang diberikanNya kepada sesiapa yang dikehendakiNya; kerana Allah Maha Luas limpah kurniaNya, lagi Meliputi PengetahuanNya.(54) Sesungguhnya Penolong kamu hanyalah Allah, dan RasulNya, serta orang-orang yang beriman, yang mendirikan sembahyang, dan menunaikan zakat, sedang mereka rukuk (tunduk menjunjung perintah Allah).(55) Dan sesiapa yang menjadikan Allah dan rasulnya serta orang-orang yang beriman itu penolongnya (maka berjayalah dia), kerana sesungguhnya golongan (yang berpegang kepada ugama) Allah, itulah yang tetap menang.(56)

Al Maidah :54-56



Mereka yang ditolong oleh Allah Ta’ala, pasti diberi kemenangan..mereka tentera Allah..mereka Parti Allah ….

Firman Allah Ta’ala :

وَنَصَرْنَاهُمْ فَكَانُوا هُمُ الْغَالِبِينَ ﴿١١٦

Dan Kami menolong mereka sehingga menjadilah mereka orang-orang yang berjaya mengalahkan (lawannya);

As Shaafat : 116

إِنَّهُمْ لَهُمُ الْمَنصُورُونَ﴿١٧٢ وَإِنَّ جُندَنَا لَهُمُ الْغَالِبُونَ ﴿١٧٣
Bahawa sesungguhnya merekalah orang-orang yang diberikan pertolongan mencapai kemenangan (172) Dan bahawasanya tentera Kami (pengikut-pengikut Rasul), merekalah orang-orang yang mengalahkan (golongan yang menentang kebenaran).(173)

As Shaafat : 173

Dalam panduanNya yang lain, Allah Taala menyebut tentang kekuatan yang perlu dijaga dan dipelihara dalam konteks pertempuran di medan dengan firmanNya :



يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّـهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿٤٥
وَأَطِيعُوا اللَّـهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖوَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّـهَ مَعَ الصَّابِرِينَ ﴿٤٦
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan sesuatu pasukan (musuh) maka hendaklah kamu tetap teguh menghadapinya, dan sebutlah serta ingatilah Allah (dengan doa) banyak-banyak, supaya kamu berjaya (mencapai kemenangan).(45)
Dan taatlah kamu kepada Allah dan RasulNya, dan janganlah kamu berbantah-bantahan; kalau tidak nescaya kamu menjadi lemah semangat dan hilang kekuatan kamu, dan sabarlah (menghadapi segala kesukaran dengan cekal hati); sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.(46)

Al Anfaal : 45-46

Tsabat ..yang lahir dari keimanan, keyakinan dan keutuhan pegangan perjuangan, zikrullah yang melahirkan ketenangan, sakinah dan kekuatan jiwa, ketaatan kepada Allah dan RasulNya, serta kesabaran ..tabah dan kuat menghadapi kesusahan dan ujian…semua itu adalah persiapan maknawiyyah yang menjadi pra syarat kemenangan di medan tempur yang memercukan istiqamah demi merebut redha Allah dan syurgaNya yang tinggi di akhirat nanti…

Bersambung….


Untuk Diri Sendiri....

$
0
0
Bismillahi walhamdulillah....Hari ini nak mengajar pelajaran tafsir untuk kelas ikdadi 2, ..belek-belek kitab terbitan Yayasan Islam Kelantan lalu terbaca hadith di bawah ini....

رواه الحافظ الطبرانى عن الحارث بن مالك الأنصارى أنه مر برسول الله صلى الله عليه والسلام فقال له كيف اصبحت يا حارث؟ قال  اصبحت مؤمنا حقا قال انظرما تقول فان لكل شيئ حقيقة فما حقيقة ايمانك؟ فقال عزفت نفسي عن الدنيا فأ سهرت ليلي وأظمأت نهاري وكأني  أنظر الى أهل الجنة يتزاورون فيها وكأنى أنظر الى أهل النار يتضاغون فيها  فقال  يا حارث عرفت فالزم ثلاثا

Telah meriwayatkannya oleh Al Hafiz Thabarani daripada Al Harith bin Malik Al Ansari, bahawasanya ia melalui Rasulullah SAW, lalu Baginda bersabda : " Bagaimana berpagi-pagi engkau wahai Harith?Harith menjawab:'Berpagi2 aku beriman dengan sebenarnya'.Rasulullah SAW bersabda,'Engkau perhatikan apa yang engkau katakan..Sesungguhnya setiap sesuatu tu ada hakikatnya..Apakah hakikat iman engkau.?'..Maka Harith berkata :' Aku berpaling dari dunia, aku berjaga malam, berdahaga di siang hari, seolah-olah aku nampak Arasy Allah secara terang, seolah-olah aku melihat ahli-ahli syurga saling kunjung mengunjugi di dalam syurga, seolah-olah aku melihat ahli neraka menjerit melolong di dalamnya..'.Rasulullah SAW bersabda: 'Wahai Harith..engkau benar-benar telah memahami hakikat iman..maka engkau tetaplah beriltizam..(Rasulullah SAW mengulangi 3x)...

Subhanallah....sangat berkesan hadith ini bila dibaca tatkala kini di bulan Ramadhan, yang mana tinggal beberapa hari lagi Allah Rabbu Jalil akan menyenaraikan nama-nama hambaNya yang akan dibebaskan dari api neraka...Allahuma adkhilna minhum....Amin!
Viewing all 120 articles
Browse latest View live