PROSES TAKWIN KEPADA PARA PEMBAIY'AH PERJUANGAN
Bila Bertemu Musuh di Medan Tempur .....
Kuliah Seni Perjuangan
SIRI 1
Ada dua prinsip dalam peperangan iaiturahsiadantipu dayawalaupun cara memahami, masing-masing berbeza;bagi orang beriman, tipu daya dalam peperangan tidak boleh sampai berkhianat dan membatalkan janji,ini tidak berlaku bagi orang-orang kafir.
Rasulullah SAW bersabda:
الحرب خُدعة
“Peperangan adalah tipudaya.”(Muttafaq ‘Alaih).
Artinya asas dan tonggak terpenting dalam peperangan adalah tipudaya.
Imam An Nawawiberkata: “Ulama sepakat tentang bolehnya menipu orang kafir dalam peperangan bagaimanapun caranya, kecuali kalau sampai membatalkan perjanjian atau melanggar jaminan keamanan maka menipu tidak diperbolehkan.”
Penipuan dalam perang boleh berlaku dalam bentuk mengkelabui atau menyamar atau yang seumpamanya. Hadis ini member isyarat untuk menggunakan aqal dalam peperangan. Ibnul Munir berkata: “Makna perang adalah tipudaya artinya: Perang yang cantik dan dilakukan oleh pelaku yang handal adalah yang menggunakan tipudaya, bukan semata saling berhadap-hadapan, sebab pertempuran cara berdepan tinggi risikonya sedangkan tipudaya dapat dilakukan tanpa risiko bahaya. Tipudaya mempunyai banyak seni yang diketahui oleh orang-orang yang memang ahli, seperti teknik bersembunyi, carmouflage, penipuan dalam info, pengaturan waktu, dan sebagainya.
Berbohong Kepada Musuh
Berbohong kepada musuh diperbolehkan baik ketika perang atau tidak.
1. Adapun berbohong ketika perang,dalilnya adalah hadisUmmu Kultsum binti ‘Uqbahia berkata:
Imam An Nawawi berkata: “Dalam hadis sahih ini, berbohong dibolehkan dalam tiga hal, salah satunya ketika perang.
2.Berbohong kepada musuh selain dalam perang. Bohong untuk selain urusan perang diperbolehkan karena beberapa alasan, diantaranya jika di dalamnya terdapat maslahat bagi agama atau dunia bagi orang beriman, atau untuk melepaskan diri dari gangguan orang-orang kafir. Dalilnya:
·Kisah Nabi Ibrahim AS
Rasulullah SAW bersabda:
“Ibrahim AS tidak berdusta kecuali tiga kali (dusta): dua kali terkait dengan Zat Allah SWT yaitu ketika ia berkata: “Sesungguhnya saya sedang sakit.”(QS. Ash-Shoffat:89, )dan berkata: “Tapi yang menghancurkan patung-patung ini adalah patung terbesar itu.”(QS. Al-Anbiya’:63)Rasulullah SAW melanjutkan: “…Suatu ketika Ibrahim dan Sarah datang ke negeri seorang penguasa bengis, ada yang melapor kepada raja itu bahwa di sini terdapat seorang lelaki bersama isterinya yang berparas sangat cantik, maka Ibrahim dipanggil lalu ditanya: “Siapa wanita ini?” Beliau menjawab: “Saudariku.” Setelah itu, Nabi Ibrahim menemui Sarah dan mengatakan: “Hai Sarah, di negeri ini tidak ada yang beriman selain aku dan kamu, dan raja itu bertanya kepadaku tentang dirimu, maka kuberitahu ia bahwa engkau adalah saudariku, maka janganlah engkau anggap aku pendusta.”(HR. Bukhari dari Abu Hurairah )
Dari muslihat Nabi Ibrahim itu mengandungi maslahat agama yang dilakukan untuk menghindari gangguan orang kafir.
·Kisah Ashabul Ukhdud
Disebutkan dalam riwayat Muslim dari Syuhaib ra. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
“Dulu ada raja yang hidup di zaman sebelum kamu, ia memiliki tukang sihir. Ketika usia tukang sihir mulai senja, ia berkata kepada raja: “Aku sudah tua, utuslah seorang pemuda kepadaku supaya kuajarkan ilmu sihir.” Maka raja itupun mengirim seorang pemuda (ghulam) untuk menjadi murid si tukang sihir. Ketika di tengah perjalanan, pemuda itu melalui seorang rahib (pendeta), lalu ia duduk dan mendengar perkataannya, ia tertarik dengan kata-kata rahib itu. Setiap kali ia berangkat ke tukang sihir, selalu ia melalui rahib dan duduk di sana, maka sesampai di tempat tukang sihir, ia merotan pemuda itu. Pemuda itu mengadukannya kepada rahib, rahib berkata: “Jika kamu takut kepada tukang sihir, katakan: Keluargaku menahanku. Jika kamu takut keluargamu, katakan: Tukang sihir menahanku.”(Al-Hadis).
Imam An Nawawi berkata: “Hadis ini menunjukkan boleh berbohong dalam perang atau yang semisal, ketika ingin menyelamatkan nyawa atau yang lain dari kebinasaan atau menyelamatkan nyawa orang lain yang tidak boleh dibunuh.”
Bersambung.....
Kuliah Seni Perjuangan
SIRI 2
Kedua, keharusan Ightiyal اغتيال (Membunuh Diam-Diam) Terhadap Orang Kafir Harbi (Yang Memerangi Kaum Muslimin)
Orang kafir harbi adalah yang tidak terikat dengan perjanjian damai. Masalah ightiyal ini terdapat dalam sunnah Nabi SAW, berlaku bagi orang yang gangguannya terhadap Allah dan Rasul-Nya SAW sangat hebat, ini juga diisyaratkan dalam firman Allah SWT:
فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدتُّمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَاحْصُرُوهُمْ وَاقْعُدُوا لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍ
“…maka bunuhlah orang-orang musyrikin di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian…”(QS. At-Taubah:5).
Adapun sunnah, dalilnya adalah Rasulullah SAWmemerintahkan untuk membunuhKa’ab bin Al-AsyrafdanAbu Rafi’ bin Abil Huqoiq,kedua-duanya orang Yahudi.
1)Adapun Ka’ab,ia selalu melakukan provokasi terhadap kaum musyrikin untuk memusuhi kaum muslimin, ia suka mengejek Nabi SAW dengan syairnya, ia juga suka menggoda isteri kaum muslimin.
Imam BukharidanImam Muslim meriwayatkan kisah pembunuhannya, Bukhari meriwayatkannya dari Jabir ra. Rasulullah SAW bersabda: “Siapakah yang mahu membunuh Ka’ab bin Al-Asyraf? Sesungguhnya ia menyakiti Allah dan RasulNya.” Maka Muhammad bin Salamah pun berdiri dan berkata: “Wahai Rasulullah, apakah Rasulullah suka kalau aku membunuhnya?” baginda bersabda: “Ya.” Ia berkata: “Kalau begitu izinkan aku mengucapkan beberapa kata (sesukaku).” Beliau menjawab: “Katakan saja.” Akhirnya Muhammad bin Salamah pun pergi menemui Ka’ab (dan membunuhnya).
2)Adapun Ibnu Abil Huqaiq, ia adalah orang Yahudi di Khaibar, pedagang di Hijaz, dialah yang dulu pergi ke Mekkah dan memujuk rayu kaum Quraisy untuk memerangi Nabi SAW sehingga terjadilah perang Ahzab. Dialah pencetus kepada berlakunya perang Ahzab. Bukharimeriwayatkan dariAl Barra’ bin ‘Azib ia berkata: “Rasulullah mengutus beberapa orang Ansar untuk membunuh Abu Rafi’ — nama lain Ibnu Abil Huqaiq — si Yahudi, beliau mengangkat ‘Abdullah bin ‘Atiq sebagai pimpinan. Abu Rafi’ selalu menyakiti Rasulullah SAW dan melakukan konspirasi melawan baginda. Ketika itu ia sedang berada di dalam kubunya di daerah Hijaz. Rasulullah SAW mengutus satu kelompok kepada Abu Rafi’, maka Abdullah bin ‘Atiq masuk ke kediamannya dimalam hariketika ia terlelap tidur lalu membunuhnya.”
Bersambung….
Kuliah Seni Perjuangan
SIRI 3
Ketiga, Security ( Keselamatan dan kerahsiaan) Dalam Islam
Keselematan dan kerahsiaan (security) dalam Islam berkaitan dengandakwah secara umum atau peribadi serta yang melibatkan operasi ( perancangan dan aktiviti ).
1. Security dalam dakwah:
Pada asalnya, dakwah Islam itu harus dilakukan secara terang-terangan dan berterus terang. Ini disebabkan dakwah adalah untuk seluruh makhluk, juga berdasarkan firman Allah SWT:
یَاأَیُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ
“Hai Rasul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.”(QS. Al-Maidah:67).
Meski pun demikian, Nabi SAW masih melakukan dakwah secara sembunyi sebelum akhirnya diizinkan Allah SWT.Bukharimeriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas ra tentang firman Alah SWT:
وَلا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلا تُخَافِتْ بِهَا
“…dan jangan kamu mengeraskan suaramu dalam sholatmu dan janganlah
pula merendahkannya…”
Ia berkata:Ayat ini diturunkan sementara Rasulullah SAW masih melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi di Mekah.”Ibnu Hajar berkata:“Bersembunyi di Mekah yakni di awal-awal Islam”
2. Seseorang yang merahasiakan keimanannya (Kitmanul Iman).
Firman Allah SWT:
وَقَالَ رَجُلٌ مُؤْمِنٌ مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ یَكْتُمُ إِیمَانَهُ
“Dan seorang laki-laki yang beriman diantara pengikut-pengikuti Fir’aun yang menyembunyikan imannya…”(QS. Al-Mukmin:28).
Allah SWT juga berfirman mengenaiAshabul Kahfi:
فَابْعَثُوا أَحَدَكُم بِوَرِقِكُمْ هَـٰذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلْيَنظُرْ أَيُّهَا أَزْكَىٰ طَعَامًا فَلْيَأْتِكُم بِرِزْقٍ مِّنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا
“Maka suruhlah salah seorang diantara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu, dan hendaklah ia berlaku lembah lembut dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun. Sesungguhnya jika mereka dapat mengetahui tempatmu niscaya mereka akan melempar kamu dengan batu, atau memaksamu kembali kepada agama mereka, dan jika demikian niscaya kamu tidak akan beruntung selama-lamanya.” (QS. Al-Kahfi:19)
Kerahasiaan dalam ayat ini terletak dalam firman Allah SWT:
وَلا یُشْعِرَنَّ بِكُمْ أَحَدًا“…dan janganlah sekali-kali menceritakan halmu kepada seorangpun…”
Kemudian dalam kisah masuk IslamnyaAbu Zar Al Ghifaridisebutkan bahwa ia menemui Nabi SAW kemudian berkata: “Terangkan Islam kepadaku,” maka baginda pun menerangkan kepadanya. Abu Zar berkata: Maka aku pun masuk Islam, kemudian baginda bersabda kepadaku:
“Hai Abu Zar, sembunyikanlah urusan ini dan kembalilah ke negerimu, jika sampai berita kepadamu bahwa kami sudah menang, maka datanglah,”
Maka aku katakan: “Demi Zat Yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku akan menyatakannya secara terang-terangan di tengah-tengah mereka.”(HR. Bukhari )
Security mesti berlaku kepada personal ( pemimpinan dan ahli ), fizikal ( bangunan atau dokumen) dan operasi ( perancangan dan perlaksanaan aktiviti ). Di antara asas-asas tindakan security ialah :
2.Keselamatan dokumen
3.Keselamatan komunikasi
4.Penelitian ( censorship )
5.Penyamaran ( carmouflage )
6.Penggunaan keadaan medan (concealment)
7.Gerakan muslihat
8.Penyebaran info palsu
Bersambung….
Kuliah Seni Perjuangan
SIRI 4
3. Security dalam kegiatan-kegiatan operasional
Mengenai dalil kerahasiaan dalam kegiatan-kegiatan operasional adalah sebagai berikut:
·Riwayat yang dibawakan Bukhari dari Ka’ab bin Malik ra.dalam kisah ketidakhadirannya dalam perang Tabuk, ia berkata:
ا“Rasulullah SAW tidaklah merencanakan satu peperangan kecuali beliau merahasiakannya. Hingga ketika beliau melakukan perang Tabuk dalam cuaca yang luar biasa panas serta menempuh perjalanan sangat panjang, melewati padang pasir dan menghadapi musuh yang banyak, maka beliau memberitahukannya kepada kaum muslimin supaya mereka bisa bersiap-siap dan arah yang akan dituju.”
Dalil yang lain adalah peristiwa Bai’atul ‘Aqabah,bai’ah ini dilakukan secara rahasia (sembunyi-sembunyi)
Dalil yang lain adalah hijrahnya Nabi SAW dari Mekkah ke Madinahadalah dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Dalil yang lain adalah ketika Nu’aim bin Mas’ud ra. menyembunyikan keislamannyaketika Peperangan Khadak. [Ibnu Ishaq berkata: Nu’aim bin Mas’ud datang kepada Rasulullah SAW kemudian berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku masuk Islam sementara kaumku tidak mengetahui keislamanku, maka perintahkanlah aku sesuka hatimu.” Rasulullah SAW bersabda:
“Hanya ada satu orang seperti engkau dalam tubuh kami. Oleh karena itu, lemahkanlah semangat musuh untuk kami seperti kamu, sesungguhnya perang adalah tipudaya.”]
Maka Nu’aim pun masuk kembali di kalangan puak-puak yang bersekutu dalam tentera Ahzab, mengadu domba mereka sehingga berlaku curiga mencurigai dan perpecahan di kalangan mereka yang membawa kepada kekalahan tentera Ahzab.
Juga diperbolehkan bahkan terkadang wajib seorang muslim menyamar (carmouflage) seperti orang musyrik di dalam penampilan, seperti berpakaian dan kepentingan seumpamanya. Seperti mana yang berlaku dalam Peperangan Khandak. Al Imam Ahmad meriwayatkan dalam Musnadnya dari Huzaifah , bahwa Rasulullah SAW bersabda:
‘Siapa yang mahu mencari berita apa yang dilakukan mereka?’ Rasulullah SAW mensyaratkan bahwa dia harus kembali, niscaya Allah masukkan dia ke dalam syurga. Namun tidak ada seorangpun yang berdiri. Kemudian Rasulullah SAW salat malam itu, lalu menoleh kepada kami: ‘Siapa yang mahu mencari berita apa yang dilakukan mereka, kemudian kembali?’ Rasulullah n mensyaratkan dia harus kembali, ‘Saya mohon kepada Allah agar dia menjadi temanku di dalam syurga’.
Namun tidak ada juga yang bangkit berdiri, karena takut dan beratnya rasa lapar serta dingin yang menusuk tulang. Ketika tidak juga ada yang bangkit, Rasulullah SAW memanggilku. Tidak ada alasan bagiku untuk tidak berdiri ketika beliau memanggilku. Kata baginda: ‘Hai Huzaifah, pergilah menyusup ke tengah-tengah mereka dan lihat apa yang mereka lakukan. Jangan melakukan tindakan apapun hingga engkau menemuiku.’
Aku pun mulai menyusup ke tengah-tengah mereka, sementara angin dan tentara Allah Taala berbuat apa yang dia lakukan, sehingga periuk mereka tunggang langgang. Demikian pula api dan khemah-khemah mereka. Abu Sufyan bin Harb berkata: ‘Wahai kaum Quraisy, hendaknya setiap orang dari kalian melihat siapa teman duduk di sebelahnya.’
Huzaifah pun berkata: ‘Akupun segera mencekak tangan orang di sebelahku dan berkata: ‘Siapa engkau?’ Dia berkata: ‘Saya Fulan bin Fulan.’
Kemudian Abu Sufyan berkata: ‘Wahai sekalian Quraisy, sesungguhnya kalian demi Allah tidak berada di tempat yang tetap. Perbekalan sudah hancur dan Bani Quraizhah telah mengingkari (kesepakatan dengan) kita. Sudah sampai kepada kita berita yang tidak kita sukai. Dan kita pun sudah mendapati dari angin kencang ini apa yang kamu lihat. Demi Allah, periuk tidak lagi pada tempatnya, api juga padam, dan khemah-khemah kita roboh, maka berangkat (pulang) lah kamu, karena sesungguhnya aku akan berangkat.’
Setelah itu dia beranjak ke arah tunggangannya yang terikat dan duduk di atasnya. Setelah itu dia memukulnya dan melompat tiga kali, tidaklah dia melepaskan tali penambatnya melainkan dia sudah berdiri. Kalau bukan janji Rasulullah SAW agar ‘Jangan berbuat sesuatu, sampai menemuiku’, kalau aku mahu pasti aku panah dia sampai mati.’
Sikap dan tindakan Huzaifah yang bersedia dan tangkas dapat memelihara security operasinya dalam peristiwa tersebut
Justeru penglibatan gerakan Islam dalam medan-medan ‘peperangan’ yang masih tidak berkesudahan dan dalam pelbagai rupa dan bentuknya, amat memerlukan kebijaksanaan tipu daya dalam usaha memenangi ‘peperangan-peperangan’ tersebut.
ABi
Hebat nya Ramadhan shahrul jihad....
Bila Ramadhan berlalu....
Tersentuh hati..
Article 15
TASAWWUR TARBIYYAH ISLAMIYYAH HARAKIYYAH
Tasawwurtarbiyyah bererti gambaran rupa proses perubahan diri melalui penyemaian ilmu dan pengasuhan amal, pembentukan Iman dan pendidikan akhlaq , serta pengukuhan iltizam dan manifestasi pengorbanan ke arah melahirkan al fardul muslim yang bercirikan muslim, mukmin,muttaqi, daie, mujahid dalam penegakan amal Islami.
TARBIYYAH ADALAH KERJA UTAMA AR RASUL S.A.W
هُوَالَّذِيبَعَثَفِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ
وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ ﴿الجمعة: ٢﴾
Dia lah yang telah mengutuskan dalam kalangan orang-orang (Arab) yang Ummiyyin, seorang Rasul (Nabi Muhammad s.a.w) dari bangsa mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah (yang membuktikan keesaan Allah dan kekuasaanNya), dan membersihkan mereka (dari iktiqad yang sesat), serta mengajarkan mereka Kitab Allah (Al-Quran) dan Hikmah (pengetahuan yang mendalam mengenai hukum-hukum syarak). Dan sesungguhnya mereka sebelum (kedatangan Nabi Muhammad) itu adalah dalam kesesatan yang nyata
TARBIYYAH YANG BERSIFAT IMANIYYAH
وَلَـٰكِنَّ اللَّـهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ
وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ ۚ أُولَـٰئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ
(الحجرات ﴿٧﴾
....akan tetapi Allah menjadikan iman suatu perkara yang kamu cintai serta di perhiaskannya dalam hati kamu, dan menjadikan kekufuran dan perbuatan fasik serta perbuatan derhaka itu: perkara-perkara yang kamu benci; mereka yang bersifat demikian ialah orang-orang yang tetap menurut jalan yang lurus
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرفَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
(بخاري)
Sesiapa yang berimankan Allah dan Hari Akhirat maka hendaklah dia berkata yang baik atau hendaklah dia diam, sesiapa yang berimankan Allah dan Hari Akhirat maka hendaklah dia memuliakan jiranya dan sesiapa yang berimankan Allah dan Hari Akhirat maka hendaklah dia muliakan tetamunya
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّـهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ
وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ ۚ أُولَـٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
(الحجرات ﴿١٥﴾
Sesungguhnya orang-orang yang sebenar-benarnya beriman hanyalah orang-orang yang percaya kepada Allah dan RasulNya, kemudian mereka (terus percaya dengan) tidak ragu-ragu lagi, serta mereka berjuang dengan harta benda dan jiwa mereka pada jalan Allah; mereka itulah orang-orang yang benar (pengakuan imannya).
OBJEKTIF TARBIYYAH
- Mencetuskan kesedaran Islam yang mendalam .
- Melahirkan kefahaman Islam yang sebenar.
- Menimbulkan rasa tanggung jawab diri terhadap Islam dan perjuangannya.
- Mengikat hati dan perasaan terhadap Allah, Ar rasul dan Al Islam.
- Melahirkan keperibadian muslim,mukmin,muttaqi,da’ie dan mujahid fi sabilillah.
TARAKIZ TARBIYYAH
Sentuhan tarbiyyah mestilah mennyentuh 4 pusat perubahan dalam diri manusia:
- Ruh melalui tarbiyyah ruhiyyah
- Aqal melalui ilmu dan fikrah
- Qalbu (hati) melalui tahsinul qalb
- Ruh melalui tazkiyyah dan mujahadatu nafs
FITRAH RUH TELAH ADA SYAHADAH DAN MAKRIFATULLAH, MAKA IANYA MESTI DIKEMBALIKAN KEPADA FITRAH…
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ
أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَن تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
إِنَّا كُنَّا عَنْ هَـٰذَا غَافِلِينَ
الأعراف ﴿١٧٢﴾
Dan (ingatlah wahai Muhammad) ketika Tuhanmu mengeluarkan zuriat anak-anak Adam (turun-temurun) dari (tulang) belakang mereka, dan Ia jadikan mereka saksi terhadap diri mereka sendiri, (sambil Ia bertanya dengan firmanNya): "Bukankah Aku tuhan kamu?" Mereka semua menjawab: "Benar (Engkaulah Tuhan kami), kami menjadi saksi". Yang demikian supaya kamu tidak berkata pada hari kiamat kelak: "Sesungguhnya kami adalah lalai (tidak diberi peringatan) tentang (hakikat tauhid) ini".
AL MUZZAMMIL SEBAGAI SKIMA TARBIYYAH RUHIYYAH
يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ ﴿١﴾
قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلًا ﴿٢﴾
نِّصْفَهُ أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلًا ﴿٣﴾
أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا ﴿٤﴾ إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا ﴿٥﴾
إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا ﴿٦﴾
إِنَّ لَكَ فِي النَّهَارِ سَبْحًا طَوِيلًا ﴿٧﴾
وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلًا ﴿٨﴾
رَّبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيلًا ﴿٩﴾
وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَاهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيلًا ﴿١٠﴾
Ar Rasul S.A.W. menerima al Muzzammil di awal dakwah Baginda dalam berhadapan konspirasi musuh-musuh Islam ketika itu. Di antara tawjihat tarbawi yang diarah kepada baginda S.A.W. ialah:
1. Qiyamullail
2. Tartil al Quran
3. Zikrullah
4. At tabattul = sungguh-sungguh dan ikhlas dalam beribadah
5. Tawakkal
6. Sabar
7. Menjauhi golongan yang fasiq
TARBIYYAH AQLI : ILMU DAN KEFAHAMAN
..يَرْفَعِاللَّـهُالَّذِينَآمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَأُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ..
﴿المجادلة: ١١﴾
….supaya Allah meninggikan darjat orang-orang yang beriman di antara kamu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan ugama (dari kalangan kamu) - beberapa darjat. …
مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
Siapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan padanya maka Ia fahamkannya akan agamaNya.
(Bukhari)
TAHSIN AL QALB BERTUJUAN MEMBERSIHKANNYA DARI KOTORAN KUFUR,NIFAQ DAN SEGALA SIFAT MAZMUMAH LALU DITANAM IMAN,TAQWA DAN SEGALA SIFAT-SIFAT MAHMUDAH…
}أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَـٰكِن تَعْمَىالْقُلُوبُالَّتِي فِي الصُّدُورِ
﴿الحج: ٤٦﴾
Oleh itu, bukankah ada baiknya mereka mengembara di muka bumi supaya - dengan melihat kesan-kesan yang tersebut - mereka menjadi orang-orang yang ada hati yang dengannya mereka dapat memahami, atau ada telinga yang dengannya mereka dapat mendengar? (Tetapi kalaulah mereka mengembara pun tidak juga berguna) kerana keadaan yang sebenarnya bukanlah mata kepala yang buta, tetapi yang buta itu ialah mata hati yang ada di dalam dada.
}أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْب
}( متفق عليه )
}Sesugguhnya di dalam tubuh (manusia) ada seketul daging, jika baik daging itu maka baiklah seluruh tubuhnya, dan jika rosak daging itu maka rosaklah seluuh tubuhnya dan ketahuilah bahawa dialah HATI.
TARBIYYAH TERHADAP NAFSU MELALUI TAZKIYYAH DANMUJAHADAH
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَّحِيمٌ
﴿يوسف: ٥٣﴾
Dan tiadalah aku berani membersihkan diriku; sesungguhnya nafsu manusia itu sangat menyuruh melakukan kejahatan, kecuali orang-orang yang telah diberi rahmat oleh Tuhanku (maka terselamatlah ia dari hasutan nafsu itu). Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani."
وَالْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهُ فِي طَاعَةِ اللَّهِ
( الطبراني)
Mujahid itu ialah seorang yang bermujahadah (melawan) nafsunya pada mentaati Allah.
لا يؤمن أحدكم حتى يكون هواه تبعا لما جئت به
( الابانة الكبرى)
Tidak sempurna iman seseorang kamu hinggalah hawa nafsunya mengikut bagi (syariat) yang aku datang dengannya
WASAAIL TARBIYYAH DAN PERANAN MURABBI...AKAN DATANG INSYAALLAH....
TARBIYYAH DAN PERJUANGAN
IMAN, TARBIYYAH DAN PERJUANGAN
1.Asas tarbiyyah kepada semua ahli PAS : Iman dan perjuangan
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّـهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّـهِۚأُولَـٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ﴿١٥﴾
Sesungguhnya orang-orang yang sebenar-benarnya beriman hanyalah orang-orang yang percaya kepada Allah dan RasulNya, kemudian mereka (terus percaya dengan) tidak ragu-ragu lagi, serta mereka berjuang dengan harta benda dan jiwa mereka pada jalan Allah; mereka itulah orang-orang yang benar (pengakuan imannya).
( Al Hujurat 15 )
Ayat ini berlatarbelakangkan peristiwa Bani Asad yang bertemu Nabi SAW dan mengaku beriman kerana tujuan tertentu. Para ulama' tafsir menyatakan mereka bukanlah orang munafiq. Tetapi baru memeluk Islam dan kurang memahami lagi persoalan iman. Maka penjelasan Nabi SAW tentang itu memahamkan kita tentang bahawa mereka di peringkat awal tarbiyyah mesti dibina sehingga tahap mereka benar-benar beriman dan dibawa masuk ke dalam jihad dan perjuangan sebagai bukti keimanan mereka.
Mengekal ‘mood’ tarbiyyah dalam medan pertempuran.
2. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّـهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴿٤٥﴾
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan sesuatu pasukan (musuh) maka hendaklah kamu tetap teguh menghadapinya, dan sebutlah serta ingatilah Allah (dengan doa) banyak-banyak, supaya kamu berjaya (mencapai kemenangan).
3.وَأَطِيعُوا اللَّـهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْۖوَاصْبِرُواۚإِنَّ اللَّـهَ مَعَ الصَّابِرِينَ﴿٤٦﴾
Dan taatlah kamu kepada Allah dan RasulNya, dan janganlah kamu berbantah-bantahan; kalau tidak nescaya kamu menjadi lemah semangat dan hilang kekuatan kamu, dan sabarlah (menghadapi segala kesukaran dengan cekal hati); sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Ayat-ayat ini pula menggambarkan tarbiyyah dalam medan tempur. Arahan tsabat dalam pertempuran, memperbanyakkan zikrullah, mentaati perintah Pimpinan Tertinggi serta larangan berbantah-bantah sehingga menimbulkan perpecahan adalah unsur-unsur tarbiyyah yang sangat penting dalam medan pertempuran.
Dalam peperangan Uhud wujudnya sabotaj yang dibuat oleh Abdullah bin Ubai yang membawa keluar 300 tentera Islam semata-mata kerana katanya " Buat apa kita berperang..Muhammad tidak bertanya kepada aku pun tentang peperangan ini...". Ini menggambarkan keangkuhan dan takjub pada dirinya kerana merasa dirinya adalah seorang pemimpin yang hebat. Ini antara contoh yang sering berlaku dalam 'peperangan' dalam konteks pilihanraya.
4.يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَنفَالِۖقُلِ الْأَنفَالُ لِلَّـهِ وَالرَّسُولِۖفَاتَّقُوا اللَّـهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْۖوَأَطِيعُوا اللَّـهَ وَرَسُولَهُ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ﴿١﴾إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّـهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ﴿٢﴾الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ﴿٣﴾أُولَـٰئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّاۚلَّهُمْ دَرَجَاتٌ عِندَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ﴿٤﴾
Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad) tentang harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang itu (terserah) bagi Allah dan bagi RasulNya (untuk menentukan pembahagiannya). Oleh itu, bertaqwalah kamu kepada Allah dan perbaikilah keadaan perhubungan di antara kamu, serta taatlah kepada Allah dan RasulNya, jika betul kamu orang-orang yang beriman".
( Al Anfaal :1-4 )
مَا كَانَ لِنَبِيٍّ أَن يَكُونَ لَهُ أَسْرَىٰ حَتَّىٰ يُثْخِنَ فِي الْأَرْضِۚتُرِيدُونَ عَرَضَ الدُّنْيَا وَاللَّـهُ يُرِيدُ الْآخِرَةَۗوَاللَّـهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ﴿٦٧﴾لَّوْلَا كِتَابٌ مِّنَ اللَّـهِ سَبَقَ لَمَسَّكُمْ فِيمَا أَخَذْتُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ﴿٦٨﴾
Tidaklah patut bagi seseorang Nabi mempunyai orang-orang tawanan sebelum ia dapat membunuh sebanyak-banyaknya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda dunia (yang tidak kekal), sedang Allah menghendaki (untuk kamu pahala) akhirat. Dan (ingatlah), Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.
( Al Anfaal : 67-68 )
Ayat-ayat ini pula memberi tasawwur ujian harta benda dunia bila mana sudah memenangi peperangan. Nafsu manusia tetap cenderung kepada perkara-perkara ini. Tambah dalam konteks memenangi pilihanraya dan memerintah kerajaan, maka kesenangan dan kemewahan dunia terbentang di hadapan mata. Maka dari ayat-ayat ini menekan persoalan ' ar rujuk ilalLah war Rasul' iaitu kembalikan kepada Allah SWT dan Rasul SAW, perelokkan hubungan ukhuwwah yang mudah retak kerana dunia, juga tarbiyyah imaniyyah yang perlu diperhaluskan serta serahkan pergantungan mutlak dalam bentuk tawakkal hanya kepada Allah SWT.
Dalam konteks pilihanraya, tidak ada ghanimah yang dimenangi tetapi amanah yang besar menanti. Amanah kerajaan, jawatan-jawatan, pengurusan kekayaan negara semuanya adlah amanah yang wajib diserahkan kepada mereka yang beramanah, berkeupayaan dan berkemahiran. Jika tidak, akan hilang kepercayaan manusia kepada Harakah Islamiyyah.
PANDUAN TARBIYYAH DAN SIYASAH : Untuk Para Pimpinan
WAHDATUL FIKR DAN WAHDATUL AMAL DALAM KONTEKS AMAL ISLAMI
وَأَطِيعُوا اللَّـهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْۖوَاصْبِرُواۚإِنَّ اللَّـهَ مَعَ
الصَّابِرِينَ﴿٤٦﴾
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu dengan sesuatu pasukan (musuh) maka hendaklah kamu tetap teguh menghadapinya, dan sebutlah serta ingatilah Allah (dengan doa) banyak-banyak, supaya kamu berjaya (mencapai kemenangan).(45)
Dan taatlah kamu kepada Allah dan RasulNya, dan janganlah kamu berbantah-bantahan; kalau tidak nescaya kamu menjadi lemah semangat dan hilang kekuatan kamu, dan sabarlah (menghadapi segala kesukaran dengan cekal hati); sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.(46)
Al Anfaal : 45-46
4.Penguasaan dan penyeliaan dengan peraturan ( nizhom)
Al Faqir ila Rabbi
ABi
PANDUAN TARBIYYAH DAN SIYASAH UNTUK ABNAUL HARAKAH
Di antara tugas-tugas para nabi dan rasul ‘alaihimus salaam:
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ
كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ ﴿٩﴾
Dia lah yang telah mengutus RasulNya (Muhammad s.a.w) dengan membawa hidayah petunjuk dan ugama yang benar (ugama Islam), supaya Ia memenangkannya dan meninggikannya atas segala ugama yang lain, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukainya. ( As Sof :9 )
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ …..﴿٢﴾
Dia lah yang telah mengutuskan dalam kalangan orang-orang (Arab) yang Ummiyyin, seorang Rasul (Nabi Muhammad s.a.w) dari bangsa mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah (yang membuktikan keesaan Allah dan kekuasaanNya), dan membersihkan mereka (dari iktiqad yang sesat), serta mengajarkan mereka Kitab Allah (Al-Quran) dan Hikmah (pengetahuan yang mendalam mengenai hukum-hukum syarak)…( Al Jum’ah : 2)
كَانَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ تَسُوسُهُمُ الْأَنْبِيَاءُ، كُلَّمَا هَلَكَ نَبِيٌّ خَلَفَهُ نَبِيٌّ،
وَإِنَّهُ لَا نَبِيَّ بَعْدِي، وَسَتَكُونُ خُلَفَاءُ فَتَكْثُرُ
Adalah bagi Bani Israil, mereka diuruskan urusannya oleh para nabi. Ketika seorang nabi wafat, nabi yang lain datang menggantinya. Tidak ada nabi selepas aku, namun akan ada banyak para khalifah
( Hadis riwayat Bukhari dan Muslim )
Pengertian Tarbiyyah Harakiyyah
Suatu proses perubahan diri melalui penyemaian ilmu dan pengasuhan amal, pembentukan iman dan pendidikan akhlaq , serta pengukuhan iltizam dan manifestasi pengorbanan ke arah penegakan amal islami melalui manhaj harakah islamiyyah
Konsep Siyasah Syar’iyyah @ Politik Islam
·Mengurus atau mengatur urusan manusia menurut dasar dan kaedah yang tidak menyalahi syari’at Islam.
·Mengatur maslahah kehidupan manusia.
·Berprinsip kepada menolak kerosakan, menarik kebaikan dan mengemukakan landasan ‘makarimul akhlaq’.
·Membina tapak al fardul muslim ke arah melahirkan kader-kader dakwah.
·Menjadi faktor kekuatan harakah Islamiyyah dalam memenangi jihad siyasi.
·Mengawal dan mengendali pengisian kemenangan
·Menegakkan amanah sebagai khalifah Allah dengan melaksanakan Islam dalam kehidupan manusia.
·Melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar.
·Memberikan keadilan kepada seluruh manusia.
·Mengislah keadaan hidup manusia.
إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ …﴿٥٨﴾
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu supaya menyerahkan segala jenis amanah kepada ahlinya (yang berhak menerimanya), dan apabila kamu menjalankan hukum di antara manusia, (Allah menyuruh) kamu menghukum dengan adil. ..( An Nisa’ : 58 )
Panduan Tarbiyyah
- Diberi fokus takwin fardil muslim bercirikan peribadi muslim mukmin muttaqi da’ie mujahid.
- Jadual aktiviti untuk membina tsaqafah dan fikrah ahli mestilah disusun dengan sistematik.
- Isti’ab dakhili mestilah dibuat melalui penyeliaan dan pemantauan yang berkesan.
- Perlaksanaan wasilah tarbiyyah seperti usrah dan tamrin mestilah menjadi keutamaan dalam memelihara mood tarbiyyah dalam seluruh peringkat gerak kerja jamaah.
- Perancangan aktiviti tarbiyyah mestilah memberi keutamaan pada membina bidang ilmu,
- syakhsiyyah dan iltizam.
- Penyuburan dan pengislahan ukhuwwah juga keutamaan dalam aktiviti tarbiyyah.
- Pimpinan mestilah menjadi qudwah dalam memimpin jamaah secara tarbawi.
- Pimpinan dan ahli yang tarbawi mestilah diletakkan berperanan besar dalam gerak kerja dakhili dan khoriji.
Panduan Siyasah
- Penglibatan dalam medan siyasah berdasarkan “ukur baju di badan sendiri”.
- Fiqh awlawiyyat dijadikan kayu ukur dalam penguasaan proksi.
- Pembinaan imej pimpinan soleh dan berwibawa pada perspektif masyarakat mestilah diutamakan.
- Syura wajib diutamakan dalam semua peringkat kepimpinan.
- Sikap terbuka dan bersedia untuk tahalluf dengan mana-mana pihak mestilah dijadikan ‘political experiment’ yang penting.
- Siyasah adalah juga medan dakwah, maka sentiasa mengambil peluang dan ruang untuk berdakwah.
- Medan siyasah adalah medan ijtihad yang sentiasa memerlukan penggunaan pemikiran yang agresif, produktif dan proaktif.
- Strategi boleh berubah berdasarkan perubahan sikap dan pemikiran massa.
- Matlamat tidak menghalalkan cara tetapi ambillah cara yang halal untuk matlamat yang halal.
- Amanah, keadilan dan memperbaiki keadaan wajib dijadikan keutamaan dalam pendekatan siyasah.
- Medan siyasah adalah medan ‘training ground’ untuk semua ahli dan pimpinan jamaah.
الَّذِينَ إِن مَّكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنكَرِ ۗ وَلِلَّـهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ ﴿٤١﴾
Iaitu mereka (umat Islam) yang jika Kami berikan mereka kekuasaan memerintah di bumi nescaya mereka mendirikan sembahyang serta memberi zakat, dan mereka menyuruh berbuat kebaikan serta melarang dari melakukan kejahatan dan perkara yang mungkar. Dan (ingatlah) bagi Allah jualah kesudahan segala urusan. ( Al Hajj:41)
AL FAQIR MOHD NOOR OMAR (ABi)
0193353370..takwinusrah@gmail.com
www.takwinfardilmuslim.blogspot.com
Article 10
PRU 13 : PERSIAPAN IMAN, JIHAD DAN PENGORBANAN
Golongan Yang Berjaya Menurut Al Quran....
Al Mukminun : 1 -12
لَّا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّـهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ۚ أُولَـٰئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٍ مِّنْهُ ۖوَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ رَضِيَ اللَّـهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ أُولَـٰئِكَ حِزْبُ اللَّـهِ ۚ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّـهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴿٢٢﴾